• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Permudah Gerakan Filantropi, Hebitren Luncurkan Aplikasi Wizstren

Permudah Gerakan Filantropi, Hebitren Luncurkan Aplikasi Wizstren
Peluncuran aplikasi Wizstren. (Foto: NOJ/PR)
Peluncuran aplikasi Wizstren. (Foto: NOJ/PR)

Surabaya, NU Online Jatim

Sambut Era Digital, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Jawa Timur meluncurkan Aplikasi Wizstren. Peluncuran ini sebagai rangkain acara OPOP Expo di Area Masjid Al Akbar Surabaya pada Jum'at (10/11/2023). 

 

Ketua Hebitren Jatim KH Faiz AHZ mengatakan aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan wakaf, membayar zakat dan bershadaqah dengan mudah serta aman. 

 

"Alhamdulillah hari ini kita bisa meluncurjan di Jatim. Jadi aplikasi Wizstren adalah aplikasi yang didukung Bank Indonesia dalam lembaga yayasan Wiztren waqaf, infaq dan shadaqah pesantren," bebernya

 

Kiai Faiz yang juga Ketua Yayasan Ponpes Nurul Jadid ini berharap, aplikasi bisa memudahkan masyarakat yang pertama mengenali dan yang kedua bisa langsung wakaf tunai atau produktif di aplikasi ini. Sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk mengenali dan berdonasi.

 

"Yayasan Wizstren ini lengkap dari pusat hingga daerah. Ini gerakan filantropi untuk melakukan crowdfunding untuk pembiyaan hal hal produktif dalam membangun kesejahteraan umat,” tutupnya

 

Sementara itu, Badan Waqaf Provinsi Jatim menargetkan semua masjid dan mushala yang ada di Jatim sudah tuntas sisi legalitasnya di 2024. Yakni, sudah tersertifikasi resmi hingga di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).

 

Ketua Perwakilan Badan Waqaf Provinsi Jatim, Abdul Rozak menyampaikan pentingnya legalitas sertifikasi ini. "Menyangkut masalah generasi muda pesantren untuk merawat, mengembangkan dan melestarikan aset pesantren," ujarnya 

 

Menurut dia, di era modern seperti sekarang digitalisasi mau tidak mau menjadi tuntutan. 

 

"Saya pikir dengan teman di yayasan pesantren ini sebuah ikhtiar yang cukup ideal untuk bagaimana membangun jaringan digitalisasi," terangnya.

 

Menurutnya, umat muslim Indonesia harus bersyukur dengan adanya sertifikasi aset waqaf. Dengan demikian itu berarti keterjaminan masa depan umat Islam masih besar harapannya.

 

"Karena kalau umat Islam punya waqaf maka ini adalah jaminan eksistensi dan kemajuan umat Islam ke depan. Dan manfaatnya bukan hanya untuk umat Islam tapi buat siapa saja. Non muslim bisa mendapatkan efek manfaat dari keberadaan waqaf itu," tegas dia.

 

Pada tahun 2022 Jatim menjadi nomor dua di Indonesia tentang sertifikasi waqafnya. "Semoga tahun ini Jatim yang paling utama, terutama kami dengan BPN daerah sudah ada MoU untuk percepat proses sertifikasi perwaqafan dengan NU juga Muhammadiyah kita libatkan," lanjutnya.

 

Dia menambahkan untuk masjid dan mushala targetnya 2024 sudah tidak ada lagi yang aset waqafnya belum tersertifikat. "Alhamdulillah sekarang kesadaran sertifikatnya cukup tinggi. Kalau aset waqaf sudah bersertifikat Insyaallah keterjaminan keabadian aset itu bisa dipertanggung jawabkan," pungkasnya

 

Berdasarkan data Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf tunai di Indonesia bisa mencapai Rp 180 triliun per tahunnya.


Metropolis Terbaru