• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Prof Mas’ud Said Paparkan Bahaya Kufur dan Pentingnya Syukur

Prof Mas’ud Said Paparkan Bahaya Kufur dan Pentingnya Syukur
Prof Dr H Mas'ud Said, M.Si, Ketua PW ISNU Jatim. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Prof Dr H Mas'ud Said, M.Si, Ketua PW ISNU Jatim. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur, Prof Dr H Mas'ud Said, M.Si menjelaskan bahaya kufur dan pentingnya bersyukur. Menurutnya, kufur adalah mengingkari apa yang telah diberikan Allah. Pemberian Allah sangat banyak, namun dianggap tidak ada.


Hal tersebut disampaikannya saat mengisi Ngaji Ramadhan 14445 Hijriyah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Senin (01/04/2024).


“Orang kufur bersyukur harus menunggu pemberian Allah yang besar-besar. Kufur nikmat berarti ingkar terhadap nikmat Allah,” katanya.


Dari nafas, organ tubuh, rezeki, waktu luang, sahabat termasuk duduk di majelis ilmu adalah sebuah nikmat yang harus disyukuri. Pasalny,a di luar masih banyak yang sibuk urusan duniawi hingga tidak mampu berpuasa. Jika seorang muslim bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kepada orang tersebut.


“Jadi orang kaya kalau tidak bersyukur itu sama dengan orang miskin. Orang miskin yang bersyukur itu lebih kaya dari pada orang kaya yang tidak bersyukur,” terangnya.


Ahli psikologi dunia mengungkapkan, syukur mendekatkan orang dengan rasa bahagia. Dirinya telah berkeliling di banyak negara yang tersebar di lima benua. Ia berkesimpulan orang dimanapun yang di cari adalah kebahagiaan.


“Nah seperti doa sapu jagat itu meminta kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta meminta dijauhkan dari siksa api neraka,” ungkap Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) ini.


Manusia sejak zaman para nabi mulai dari Nabi Adam mendambakan kebahagiaan. Dan orang tidak bisa bahagia meskipun kaya atau punya pangkat tinggi tidak akan bahagia jika tidak bersyukur. Orang yang tidak bisa mensyukuri hal-hal kecil biasanya hal-hal besarpun luput ia syukuri.


Pihaknya menjelaskan, seluruh kesyukuran hanyalah milik Allah. Namun sudah sunnatullah kebaikan yang didapat secara kasat mata melalui orang lain. Oleh karena itu harus pandai bersyukur kepada orang-orang terdekat yang menjadi perantara untuk mendapatkan nikmat dari Allah.


“Oleh sebab itu, hadits yang artinya siapa yang tidak bersyukur pada hal-hal yang kecil, biasanya hal yang besarpun akan ia lupakan patut untuk direnungkan bersama,” tandasnya.  


Metropolis Terbaru