Pacitan, NU Online Jatim
Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH KRT Luqman Harist Dimyathi mengatakan, warga Indonesia harus pandai bersyukur. Hal itu karena mensyukuri kemerdekaan Republik Indonesia (RI) harus terus menerus dilakukan.
“Yang penting kita niat bersama adalah niat untuk bersama-sama, niat bersatu, niat hidup rukun guyup dan seterusnya,” katanya.
Penegasan tersebut disampaikan Gus Luqman saat acara shalawatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI dan Orasi Kebangsaan. Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Senin (21/08/2023) malam.
Dirinya menyampaikan, wujud syukur untuk memperingati kemerdekaan ini tentu banyak simbolnya. Di antaranya ada lomba-lomba yang unik dan beraneka ragam, semua itu merupakan simbol bahwa negara ini sudah merdeka.
“Kita harus bersenang-senang. Lomba jalan sehat, lomba lari karung, dan lomba makan kerupuk. Semuanya itu simbol yang benar-benar kita ini merdeka,” ujarnya.
Koordinator Gerakan Nasional Ayo Mondok itu menjelaskan, di balik itu semua terkadang lomba-lomba yang dilaksanakan di berbagai daerah ada saja yang menimbulkan gesekan fisik yang menimbulkan pertengkaran.
Namun, ia mengimbau masalah seperti itu harus diselesaikan dan harus bersatu lagi agar tidak ada pertengkaran antar golongan.
“Mohon maaf karena lomba ini hubungannya dengan fisik, sepak bola contohnya terjadi gesekan-gesekan bahkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Mulai malam ini harus diselesaikan dan harus bersatu lagi, tidak boleh terjadi apapun gesekan-gesekan yang negatif itu,” tandasnya.
