• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Rais Aam PBNU Ingatkan Nahdliyin Berprasangka Baik saat Ditimpa Musibah

Rais Aam PBNU Ingatkan Nahdliyin Berprasangka Baik saat Ditimpa Musibah
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. (Foto: NU Online)
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengingatkan kepada masyarakat, khususnya Nahdliyin, agar berprasangka baik (husnudzon) atas segala musibah yang menimpa umat manusia.

 

“Namun, hal demikian penting pula disertai introspeksi diri ke dalam,” ujar Rais Aam PBNU asal Surabaya itu dilansir NU Online, Rabu (17/01/2024).

 

Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya itu kemudian menceritakan peristiwa kecelakaan yang menimpa dirinya pada 12 Agustus 2021 lalu. Kala itu, ia mengalami kecelakaan hebat di Jalan Tol Semarang-Solo Kilometer 462.800 Jalur A, Desa Beji, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

 

Menurutnya, dengan berpikir positif ia menganggap kecelakaan tersebut sebuah peringatan baginya yang sangat sibuk meskipun di era pandemi. Peringatan untuk istirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

 

"Kalau saya, itu saya anggap peringatan. Kecelakaan itu. Karena begini, selama pandemi, saya bolak balik Surabaya-Jakarta pakai mobil," jelasnya.

 

Saat kecelakaan terjadi, mobil Kiai Miftach melaju dari arah Semarang menuju Solo. Saat melaju di lajur kanan, lalu diberi isyarat lampu oleh truk boks untuk mendahului. Kemudian truk kembali ke lajur kiri dan tiba-tiba mengerem mendadak. Sehingga terjadi tabrakan. Kecelakaan terjadi pukul 06.15 WIB.

 

"Orang di masa pandemi pada diam di rumah, kita masih melakukan tugas di luar. Saat itu memang saya sibuk sekali, meskipun pandemi. Ini peringatan agar tidak ke mana-mana," katanya.

 

Akibat musibah tersebut, Kiai Miftachul mengalami luka lecet pada lutut kaki kanan dan kiri, sesak dada sebelah kanan dan sopir bernama Indra mengalami luka nyeri pada pergelangan tangan kanannya.

 

Kiai Miftach beserta sopirnya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, mobil Kiai Miftach mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan.

 

"Banyak yang komentar, macam macam, Kiai-kiai sakti ini, akhirnya ditujukan lewat kecelakaan. Sakti gimana, pasca kecelakaan bagian dada ini retak," kata Kiai Miftach sambil tersenyum.

 

Peristiwa kecelakaan Kiai Miftach tersebut memang menarik perhatian orang banyak. Hal ini tak terlepas dari sosok Kiai Miftach yang merupakan tokoh publik dan dikenal banyak orang.

 

Selain itu, banyak warga NU yang khawatir dengan kondisi Kiai Miftach setelah melihat kendaraan yang ditumpanginya mengalami kerusakan bagian depan yang cukup parah.

 

"Seminggu pertama pasca-kecelakaan tidak berani ketawa dan batuk. Sakitnya luar biasa," ungkapnya.

 

Saat pandemi, mobilitas KH Miftachul Akhyar memang cukup tinggi. Dikarenakan saat itu KH Miftach sedang menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga kehadirannya dibutuhkan oleh banyak pihak untuk memberikan pendapat, pemikiran, pertimbangan hingga fatwa.

 

"Peristiwa itu setelah saya pulang dari Mesir menghadiri muktamar internasional. Pulang, karantina 8 hari. Setelah selesai mau pulang ke Surabaya dan dalam perjalanan terjadi kecelakaan," pungkasnya.


Metropolis Terbaru