• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

1 ABAD NU

Rais Aam PBNU: NU Dilahirkan untuk Perdamaian Dunia

Rais Aam PBNU: NU Dilahirkan untuk Perdamaian Dunia
Rais Aam PBNU di acara Rapat Koordinasi Persiapan Resepsi 1 Abad NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (15/11/2022). (Foto: NOJ/A Habib)
Rais Aam PBNU di acara Rapat Koordinasi Persiapan Resepsi 1 Abad NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (15/11/2022). (Foto: NOJ/A Habib)

Surabaya, NU Online Jatim
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan, Nahdlatul Ulama dilahirkan untuk perdamaian dunia. Sebab, kelahiran NU untuk berkhidmat kepada Allah, Rasulullah SAW, agama Islam, serta umat Islam di belahan dunia.


"Maka, sebagai kader NU kita harus menduniakan NU, sebagaimana lambang NU yang melintasi gambar bumi, yang menandakan NU untuk dunia," katanya di acara Rapat Koordinasi Persiapan Resepsi 1 Abad NU yang dipusatkan di gedung musdalifah kompleks Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (15/11/2022).


Kiai Miftah menyebutkan, huruf dhod yang melingkari lambang NU merupakan huruf yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana sabdanya yang menyebutkan sebagai makhluk yang paling fasih dalam mengucapkan huruf dhod.


"Huruf dhod yang melingkari lambang NU dan dunia itu memiliki makna yang dalam," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya tersebut.


Oleh karena itu, lanjut Kiai Miftah, visi dan misi NU adalah untuk mempersatukan dunia. Maka, tanpa ijtihad cita-cita itu tidak akan terwujud. Bahkan, NU tidak akan dikenal kecuali di situ ada pengurus- pengurusnya.


"Jamaah tidak akan tertib dan satu tujuan, serta satu idealisme tanpa ada imarah atau pemimpin. Makanya, PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU, Ranting NU harus satu komando," tegasnya.


Menurut Kiai Miftah, hal itu merupakan ikhtiar untuk menata sistem Islam ala NU yang khas untuk menyiapkan miniatur Islam itu sendiri. Bahkan, apa yang diperintahkan Islam itulah yang diperintahkan NU, dan apa yang di larang Islam itulah yang dilarang di NU.


"Oleh karena itu, di momen penting ini saya tegaskan hendaknya untuk mengikuti rangkaian acara 1 abad NU ini," harap Kiai Miftah.


Dirinya berharap kepada Nahdliyin agar berkhidmat kepada NU dengan sungguh-sungguh. Sebab, dengan hal yang demikian hal yang digambarkan oleh Rasulullah SAW akan terwujud. Dan menurutnya, berkhidmat di menyesuaikan dengan tingkatan yang ada. Baik dari mulai PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang ada di tingkat provinsi, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yakni di kabupaten dan kota. Termasuk di level kecamatan yakni Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), hingga desa yakni Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU).


"Mari kokohkan dan manfaatkan khidmat di NU dengan maksimal. Mulai dari PWNU, PCNU, MWCNU hingga Ranting NU," tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru