Rais PCNU Sidoarjo Paparkan Berbagai Kegiatan di Awal Tahun 2025
Kamis, 26 Desember 2024 | 15:00 WIB

Rais PCNU Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib saat memberi sambutan lailatul ijtima'. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH R Abdus Salam Mijib menjelaskan di awal tahun 2025 PCNU Sidoarjo akan melaksanakan banyak agenda. Hal tersebut ia sampaikan saat memberi sambutan pada acara Lailatul Ijtima' PCNU Sidoarjo di Masjid Birrulwalidain Desa Tanggul, Kecamatan Wonoayu, Rabu (24/12/2025).
“Beberapa hari lagi kita akan masuk tahun baru 2025. Banyak sekali agenda yang menanti di awal tahun 2025,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo itu mengatakan pada bulan Januari akan ada peringatan Hari Lahir (Harlah) NU. Kemudian pada awal Februari PCNU Sidoarjo akan mengadakan Musyawarah Kerja (Musker). Lalu peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
“Setelah itu Maret sudah Bulan Suci Ramadhan yang di dalamnya nanti juga ada peringatan Nuzulul Qur’an,” ucapnya.
Kiai Salam kemudian menjelaskan seputar hukum mengucapkan Selamat Natal. Menurutnya ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait hal ini. Ada yang mengatakan tidak apa-apa karena dalam Al-Qur’an dijelaskan doa Nabi Isa as. Meski demikian Kiai Salam menyarankan bila tidak ada perlunya tidak perlu mengucapkan Selamat Natal.
“Yang membolehkan ucapan Selamat Natal mengatakan itu memperingati kelahiran Nabi Isa as. Jika demikian maka sama dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” terangnya.
Kiai Salam lantas memaparkan hadist shahih terkait ketidakbolehan mendahului mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan Nasrani. Meski demikian Kiai Salam menegaskan ia mengajak untuk tetap toleransi. Namun ia tidak memperkenankan mengucapkan Selamat Natal sebagai bentuk toleransi.
“Seakan-akan ucapan Selamat Natal itu bentuk dukungan ibadah orang Nasrani, maka tidak boleh,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan, orang Islam khususnya warga NU bila mana tidak ada perlunya untuk mengucapkan Selamat Natal maka tidak usah dilakukan.
“Apalagi kita bukan Presiden, Gubenur dan Bupati yang mengharuskan mengucapkan Selamat Natal,” tandasnya.
Hadir pada kegiatan ini jajaran PCNU Sidoarjo beserta lembaga dan Badan Otonom. Hadir pula pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Sidoarjo.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua