• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Rawat Indonesia Melalui Konten Berlandaskan Islam Wasathiyah

Rawat Indonesia Melalui Konten Berlandaskan Islam Wasathiyah
Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Kominfo saat sambutan dalam acara workshop konten kreatif di Surabaya, Kamis (18/11/2021). (Foto: NOJ/ Aminuddin).
Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Kominfo saat sambutan dalam acara workshop konten kreatif di Surabaya, Kamis (18/11/2021). (Foto: NOJ/ Aminuddin).

Gresik, NU Online Jatim

Komisi Informasi (Kominfo) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Workshop Konten Kreatif di salah satu hotel di Surabaya selama tiga hari sejak Kamis hingga Sabtu (18-20/11/2021).

 

Peserta dari Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali yang mengikuti kegiatan tersebut diajak merawat Indonesia dengan cara produktif menebar konten berlandaskan Islam Wasathiyah.

 

Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Kominfo bidang hukum dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Indonesia yang asal usulnya dari 112 Kraton Kesultanan menyatu menjadi sebuah negeri ini harus dirawat dengan baik persatuannya.

 

"Tentu saja ragam budaya, ragam agama, bahkan dalam satu agamapun firkahnya juga macam-macam, ini semua tertampung di negara kita yang namanya Indonesia yang berkomitmen berideologi pancasila,” ungkapnya.

 

Menurutnya, dari sejarah Indonesia yang sudah menunjukkan bisa bersatu dengan baik harus dijaga persamaan-persamaanya. “Harusnya kita menyatu di dalam kesamaan-kesamaan yang ada didalam bangsa kita, minimal ada ukhuwah wathaniyah. Kalau ukhuwah wathaniyah masih sulit, jadi ukhuwah basyariyah sebagai sesama manusia, apalagi sama-sama umat Islam, ukhuwah Islamiah,” lanjutnya.

 

Henry menyinggung kondisi media sosial di Indonesia yang oleh sebagian penggunanya digunakan untuk menyalahkan kelompok lain. Untuk itu, pelaksanaan workshop ini diharap bisa meramaikan konten di medsos berlandaskan Islam Wasathiyah.

 

“Yang perlu diketahui bahwa media sosial dipakai oleh 177 juta jiwa di Indonesia. Anda bayangkan jika jumlah pengguna tersebut membuat konten ratusan juta di berbagai media sosial,” paparnya.

 

Dalam kesempatan itu, Henry menegaskan bahwa Kominfo menjalankan salah satu tugas fungsinya untuk mensosialisasikan penggunaan medsos dengan baik.

 

“Kementrian Kominfo ini mendapatkan semacam amanah dari bapak presiden untuk melakukan literasi digital. Mengajak penduduk 177 juta yang aktif di media sosial menggunakan media sosial untuk kepentingan yang baik-baik. Saya yakin itu bisa dilakukan oleh kaum Muslimin yang mempunyai komitmen keagamaan dan moralitas yang baik,” tegasnya.

 

 

“Oleh karena itu MUI baik pusat maupun Jawa Timur berkomitmen mengajak para pemuda Muslim terutama, yang ahlusunnah wal jamaah, atau yang hubbul wathan minal iman ini kita jaga (Indonesia),” tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru