Rektor UINSA: Perguruan Tinggi Siap Kawal Peran Global NU
Rabu, 29 Desember 2021 | 12:00 WIB
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy turut hadir dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung 22-24 Desember 2021 lalu. Ia menyaksikan muktamar berlangsung adem-ayem dan regenerasi berjalan secara demokratis, bermartabat, elegan serta damai.
“Ini adalah kemenangan seluruh nahdliyin,” ucapnya kepada NU Online Jatim, Rabu (29/12/2021)
Menurut lulusan The University of Melbourne Australia ini, Rais Aam terpilih KH Miftachul Akhyar adalah sosok kiai yang berpengalaman memimpin organisasi Islam nasional.
“Sebelumnya Kiai Miftah sudah menjadi Pj Rais Aam PBNU dan juga Ketua Umum MUI. Kiai Miftah sudah malang-melintang sebagai tokoh nasional yang membuatnya sangat siap memimpin kembali NU sebagai Rais Aam,” terangnya.
Sedangkan Kiai Yahya Cholil Staquf menurut rektor yang menyelesaikan gelar Master (MA) di Institut Studi Islam, Universitas McGill, Montreal, Kanada adalah sosok sosok kiai muda yang memiliki karakteristik kepemimpinan yang pas untuk NU di masa yang akan datang.
“Jika NU ingin go global, maka Kiai Yahya adalah pilihan yang paling pas. Dia punya jaringan internasional yang kuat,” ujarnya.
Prof Masdar kemudian berharap saatnya NU go global melalui eksportasi moderasi beragama ke mancanegara. Ada banyak negara mayoritas berpenduduk muslim yang menbutuhkan sentuhan NU agar menjadi negara yang damai, toleran dan Moderat.
“Ada Afghanistan, Suriah, Libya, Iraq, dan lain-lain. Mereka semua membutuhkan sentuhan NU agar menjadi moderat,” ungkapnya.
Rektor kelahiran Lasem ini juga berharap NU menjadi juru bicara yang baik mewakili dunia muslim ketika berhadapan dangan Barat untuk meredakan ketegangan dan kecurigaan terhadap Islam, mengikis Islamofobia, membantu Palestina, dan lain-lain.
“Kami perguruan tinggi siap mengawal peran global NU dengan cara tridharma perguruan tinggi. Salah satunya program internasional untuk mahasiswa asing dari negara-negara konflik yang diberikan beasiswa untuk belajar di kampus," pungkasnya.
Editor: Risma Savhira
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua