• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 6 Mei 2024

Metropolis

Rektor Universitas Zaitunah Tunisia Isi Seminar di Ukhac Mojokerto

Rektor Universitas Zaitunah Tunisia Isi Seminar di Ukhac Mojokerto
Rektor Univeristas Universitas Zaitunah;Tunisia, Abdul Lathif bin Imam Bu Azizi. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Rektor Univeristas Universitas Zaitunah;Tunisia, Abdul Lathif bin Imam Bu Azizi. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Rektor Universitas Zaitunah Tunisia, Abdul Lathif bin Imam Bu Azizi mengisi seminar internasional di Universitas KH Abdul Chalim Pacet (Ukhac), Mojokerto, Sabtu (24/06/2023). 


Pada kesempatan ini, pihaknya menginginkan harus ada pembaharuan terkait pemikiran Islam. Seperti zakat yang semestinya di dunia Arab adalah gandum dan sejenisnya, tetapi di Indonesia tidak bisa karena makanan pokoknya bukan gandum.


“Maka kita harus memahami kenyataan sekarang yang dibutuhkan apa. Jadi harus ada pembaharuan pemahaman yang sesuai dengan kenyataan kehidupan saat ini,” katanya.


Rektor lembaga pendidikan tertua yang didirikan di dunia Arab itu lantas menerangkan pentingnya istiqamah dalam kehidupan setiap manusia. Dikisahkan ada seseorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW dan bertanya kepada nabi, satu amalan yang dimana dengan satu amalan itu lantas tidak membutuhkan amalan yang lain.


“Nabi meminta orang itu untuk mengatakan saya beriman kepada Allah dan beristiqamah. Dengan itu hubungan kita ke atas bagus dan hubungan sesama manusia juga bagus,” ungkapnya.


Abdul Lathif menceritakan, di Tunisia hanya cukup dengan tujuh sahabat nabi untuk mengislamkan masyarakatnya. Agama Islam diturunkan di Arab, karena pada saat itu di Arab masyarakatnya sangat bodoh. Jika rasul diturunkan ke Indonesia yang alamnya sangat indah ini, maka orang akan berubah bukan karena agama tetapi karena alam.


“Namun di Arab yang wilayahnya gurun pasir tidak ada yang merubah mereka dengan alam, yang bisa merubah mereka adalah dengan agama,” jelasnya.


Menurutnya, saat ini ada 32 negara yang sedang berperang saling menumpahkan darah, 28 di antaranya negara muslim. Melihat realitas tersebut Abdul Lathif lantas bertanya apakah benar umat Islam adalah sebaik-baik umat seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.


“Al-Qur’an benar menyebut umat Islam adalah umat terbaik, namun kesalahannya adalah manusia saat ini tidak menjalankan agama. Salah kita tidak memperlihatkan keindahan Islam kepada non muslim, maka yang terlihat hanyalah Islam itu tidak baik,” tandansya.


Metropolis Terbaru