• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

HAJI

Respons Positif Jamaah soal Layanan Petugas Haji Indonesia

Respons Positif Jamaah soal Layanan Petugas Haji Indonesia
Ilustrasi jamaah haji Indonesia. (Foto: NOJ/ ISt)
Ilustrasi jamaah haji Indonesia. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Pelayanan petugas haji kepada jamaah di musim haji 2023 mendapat respons positif. Salah satunya dari Didik Gunawan asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara yang menyebutkan, petugas haji Indonesia responsif saat melayani jamaah haji di Arab Saudi.

 

“Menurut pengalaman saya, seluruh pelayanan haji tahun ini sudah bagus, petugas responsif,” ujarnya kepada NU Online Jatim beberapa waktu lalu.

 

Didik mengaku sangat bersyukur bisa melaksanakan haji tahun ini mengingat antrean yang luar biasa panjang. Setelah menunggu lama, akhirnya ia mampu mendapat kesempatan melaksanakan ibadah di Tanah Suci bersama kakak laki-lakinya.

 

Jamaah Haji kloter 17 ini mendapat pengalaman yang luar biasa dan berkesan selama berhaji. Salah satunya ialah penggunaan aplikasi Nusuk untuk mengatur jamaah yang ingin berkunjung ke Raudhah. Aplikasi ini berguna untuk mendata dan mengatur jadwal keluar masuk Raudhah bagi para jamaah haji.

 

“Saya terkesan dengan model pengaturan masuk ke Raudhah yang telah menggunakan aplikasi, sehingga jamaah haji dapat masuk ke Raudhah secara tertib,” terangnya.

 

Pria yang juga bertugas sebagai ketua rombongan ini juga menceritakan sedikit ketidaknyamanan yang ia rasakan selama berhaji. Seperti keterlambatan dalam pemberian konsumsi pada hari pertama di Mina.

 

“Namun, kelalaian itu langsung diperbaiki di hari-hari selanjutnya. Bahkan, para jamaah haji banyak mendapat buah, susu, dan puding sebagai makanan pendamping,” terangnya.

 

Selain itu, ada beberapa ketidaknyamanan lain yang ia rasakan. Ia mengaku kurang cocok dengan rasa makanan Arab yang berbeda dengan cita rasa makanan khas Indonesia. “Jika bisa yang masak kateringnya orang indonesia saja, yang mengerti bumbu-bumbu dan cita rasa Indonesia,” jelasnya.

 

Terlepas dari itu, perjalanan haji itu tetap menjadi pengalaman yang berkesan baginya. “Saya belajar bersabar dalam menghadapi segala permasalahan selama haji. Saya juga belajar memperbaiki shalat saya yang banyak kekurangan,” ucapnya.

 

Merespons soal masakan, Rusna Purnama selaku Pengawas Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah, mengatakah bahwa PPIH sejak lama telah menetapkan kebijakan bahwa masakan yang dikonsumsi jamaah harus bercita rasa Indonesia.

 

“Oleh karenanya, bumbu masakan harus berasal dari Indonesia langsung, kita datangkan bumbu-bumbu tersebut ke perusahaan katering agar menggunakan bumbu dari Indonesia sehingga diperoleh cita rasa Indonesia,” ujar Rusna dalam keterangannya dikutip NU Online Jatim, Senin (31/07/2023).

 

Rusna menegaskan, untuk menjaga cita rasa Nusantara tersebut, perusahaan katering harus merekrut chef atau juru masak  dari Indonesia. Hal demikian menjadi prasyarat yang harus disediakan oleh perusahaan katering untuk menyediakan chef dari Indonesia dengan latar belakang bidang kuliner.

 

“Ada chef dari hotel bintang 5 dari Indonesia, restoran dan perusahaan katering Indonesia. Itu jadi salah satu kriteria pemilihan perusahaan katering penyedia konsumsi jamaah,” tandasnya.

 

Penulis: Bening Nuha Nirmala


Metropolis Terbaru