Metropolis

Sambut Bonus Demografi, PWNU Jatim Buka Program Beasiswa Kerja Sama dengan 13 Kampus

Jumat, 16 Mei 2025 | 09:00 WIB

Sambut Bonus Demografi, PWNU Jatim Buka Program Beasiswa Kerja Sama dengan 13 Kampus

Flyer sosialisasi Program Beasiswa. (Foto: NOJ/ist)

Surabaya, NU Online Jatim

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, H Maskuri Bakri mengatakan Indonesia saat ini sudah masuk dalam bonus demografi. Dimana usia produktif untuk mengikuti pendidikan presentasinya hampir 60 persen dari 280 juta jumlah penduduk Indonesia.


“Dari 280 juta penduduk Indonesia, yang menjadi warga NU mencapai 56 persen, artinya hampir separuh warga Indonesia adalah NU,” katanya pada acara Ihwal Jamiyah TV9 Nusantara, Rabu (15/05/2025). 


Oleh karena itu, mau tidak mau NU harus mengambil peran supaya betul-betul menjadi generasi yang memiliki kompetensi, profesional dan memiliki karakter yang kuat. Bagi mantan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) itu, bonus demografi bukan euforia semata.


“Bonus demografi tidak untuk euforia. Namun bagaimana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan rekayasa pengembangan melalui pendidikan. Baik informal di keluarga, pesentren, lembaga kursus atau lembaga pendidikan formal,” terangnya. 


Oleh karena itu, PWNU Jatim hadir dalam rangka untuk mengkonsolidasikan SDM yang ada untuk mendapat asupan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas inilah yang menjadi poin untuk kemajuan bangsa


“Kami menyambut bonus demografi dengan program beasiswa yang bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jawa Timur,” ucapnya. 

 

Ketua Koordinatorat Bidang Pengembangan dan Pendidikan Sumber Daya Manusia (PPSDM) PWNU Jatim itu menjelaskan, langkah pertama untuk mengikuti beasiswa ini adalah mendaftar terlebih dahulu ke kampus tujuan. Kemudian mendaftar melalui PWNU Jatim.

 

"Saat ini sudah dibuka sampai 30 Mei 2025. Jangan sampai tidak mendaftar ke kampus tujuan lantas hanya mendaftar di PWNU,” jelasnya.


Selain itu, Prof Maskuri menambahkan bahwa pendaftar harus memiliki salah satu prestasi berikut, di antaranya hafal Al-Qur'an minimal 10 juz yang dibuktikan dengan sertifikat, atau mampu membaca kitab minimal Fathul Qarib atau pernah menjuarai MTQ.


“Selain prestasi keagamaan, pendaftar juga bisa melampirkan prestasi lainnya seperti olahraga atau lomba-lomba akademik. Untuk syarat dan ketentuan lebih jelas, bisa unduh di link berikut ini," pungkasnya.