Serba-serbi Idul Fitri di Jatim, dari yang Lucu hingga Serius
Kamis, 13 Mei 2021 | 17:00 WIB

Penjaga toko di kawasan makam Sunan Ampel Surabaya dihukum push up karena tidak memakai masker. (Foto: Humas Polda Jatim)
Nur Faishal
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Momentum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah melahirkan sejumlah peristiwa di Jawa Timur. Ada yang lucu dan menggelikan, ada yang mengundang kegembiraan, dan ada pula yang menggambarkan suasana yang serius. Semua itu terjadi sepanjang malam takbiran hingga Shalat Id digelar di ribuan masjid di Jatim.
Kembang Api Hiasi Langit Bangkalan
Letusan petasan dan kembang api menyalak-nyalak di Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura, beberapa saat setelah azan Maghrib berkumandang pada Rabu malam (12/05/2021). Langit yang gelap dihiasai percikan warnaa-warni kembang api di sejumlah titik.
Dar-der-dor petasan dan kembang api itu disulut warga di Bangkalan sebagai tanda berakhirnya Ramadlan 1442 Hijriah. Esoknya Hari Raya Idul Fitri dilalui. Kebetulan, saat itu NU Online Jatim tengah melintas di :Pulau Madura. Sepanjang jalan dari Bangkalan hingga Sumenep, takbir menggema di masjid-masjid.
Pedagang Makam Sunan Sampel Dihukum Push up
Di lokasi lain, sejumlah pegawai toko di gang menuju makam Sunan Ampel Surabaya dihukum push up oleh petugas dari Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak pada Rabu malam. Mereka disanksi begitu karena kedapatan tidak memakai masker saat melayani pengunjung.
Tentu saja pemadangan itu menarik perhatian peziarah. Para peziarah yang semula abai spontan memasang masker mereka agar tidak terkena hukuman serupa. Mereka yang tak sempat memakai masker langsung ditegur oleh petugas.
Hadir dalam sidak Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko, Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Pol Amostian, dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum.
Shalat Id di MAS Berlangsung Khusyuk
Di bagian lain, pelaksanaan Shalat Id berjamaah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya berlangsung lancar dan khusyuk. Sekitar 6.000 orang hadir dan mengikuti Shalat Id, termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Mereka yang hadir dan dibolehkan mengikuti Shalat Id ialah yang sudah terdaftar dan membawa ID khusus. Sesuai panduan yang sudah disiapkan panitia, sebelum masuk suhu tubuh jemaah dicek terlebih dahulu. Mereka kemudian masuk ke dalam masjid dan menempati shaf yang sudah ditandai dengan jarak masing-masing 1,5 meter. Usai shalat, khotbah disampaikan khatib tak lebih dari 10 menit. Setelah itu jamaah pulang tanpa bersalaman.
Editor: Nur Faishal
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua