• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Sumenep Tuan Rumah Simposium Gerakan Peradaban NU 

Sumenep Tuan Rumah Simposium Gerakan Peradaban NU 
Simposium peradaban di Sumenep. (Foto: NOJ/Pan)
Simposium peradaban di Sumenep. (Foto: NOJ/Pan)

Surabaya, NU Online Jatim
Pada momentum hari lahir ke-99 NU tahun ini, tema yang diangkat adalah merawat jagat dan membangun peradaban,  Hal tersebut sebagai komitmen jamiyah ini memasuki usia satu abad.


Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep menggelar simposium peradaban NU. Kegiatan akan digelar Sabtu (05/03/2022) pagi di Kraton Kerajaan Sumenep. Akan hadir memberikan keynote speech, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf berjudul NU di tengah peradaban global multi polar. 


“Pemilihan Madura sebagai lokasi simposium sekaligus dimaksudkan sebagai titik berangkat misi membangun peradaban,” kata Ketua PBNU yang juga Ketua Panitia Harlah ke-99 NU, Prof KH Abdul A'la Basyir.


Dijelaskannya bahwa Madura adalah situs inspirasi kelahiran NU melalui tongkat Syaikhona Kholil. Madura juga kuat dalam sejarah masa lalu, kekayaan budaya dan nilai-nilai peradaban. 


“Dengan ditempatkan di Sumenep Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam di masa lalu, diharapkan dapat memberikan spirit dan berkah tersendiri bagi kesuksesan misi membangun peradaban,” terang mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut. 


Selain Ketua Umum PBNU, KHR Ahmad Azaim Ibrohimy selaku Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Banyuputih, Situbondo dijadwalkan menyampaikan pandangannya.


“Kiai Azaim akan menjelaskan bagaimana membangun peradaban dunia dengan nilai-nilai kepesantrenan,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep ini. 


Sementara si Celurit Emas yakni penyair dan budayawan Madura, KH D Zawawi Imron akan mengupas kebudayaan NU di tengah arus industri budaya populer


Yang tidak kalah menarik, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, M Mas’ud Said akan berbicara tentang bagaimana merancang teknokrasi kemandirian ekonomi NU


“Karena seperti diketahui dalam sebuah acara di gedung Negara Grahadi Surabaya, Ketua Umum PBNU pernah melansir alasan mengangkat Khofifah Indar Parawansa sebagai ketua perempuan pertama di PBNU,” kata Kiai A’la. 


Kala itu Gus Yahya menjelaskan bahwa keputusan ini bukan semata Khofifah sebagai perempuan, tetapi lebih karena pengalaman dan kepakarannya mengelola teknokrasi pembangunan selama ini. 


“Dan PBNU membutuhkan kompetensi teknokrasi dalam pengelolaan program khususnya ekonomi di kepengurusan NU tingkat nasional dan lokal,” katanya menirukan  pandangan Gus Yahya. 
 


Metropolis Terbaru