Tangkal Bahaya Radikalisme, NU di Sidoarjo Gelar Safari Ramadhan
Ahad, 10 April 2022 | 21:00 WIB

KH Hamid Ya'qub, Wakil Rais MWCNU Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo saat menyampaikan tausiyah di Masjid Baitul Muttaqin, Desa Pesawahan, Sabtu (09/04/2022).(Foto : M Sholeh)
Yuli Riyanto
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo menggelar Safari Ramadhan secara serentak dengan menyasar seluruh masjid Nahdlatul Ulama (NU) di kawasan setempat pada hari Sabtu-Ahad (09-10/04/2022) malam.
Ketua MWCNU Porong HM Sugiono mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan ini pihaknya telah membentuk tim khusus. Adapun teknisnya MWCNU Porong mengirimkan dua orang delegasi terdiri dari Imam Shalat Tarawih dan pendakwah.
“Safari Ramadhan ini kegiatan rutin tahunan setiap bulan Ramadhan dan merupakan hasil sinergitas program kerja antara Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), Lembaga Dakwah Nahdltul Ulama(LDNU) dan Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kecamatan Porong,” kata H Sugik, sapaan akrabnya saat menghadiri acara Safari Ramadhan di Masjid Baitul Muttaqin, Dusun Kedungbulus, Desa Pesawahan, Sabtu (09/04/2022).
Lebih lanjut, H Sugik mengungkapkan, kegiatan Safari Ramadhan ini diselenggarakan sebagai bentuk upaya antisipasi serta kewaspadaan terhadap berkembangnya paham radikal dan ideologi khilafah.
“Dengan memberikan pemahaman fikrah Nahdliyah kepada pengurus ranting NU dan badan otonom (banom), takmir masjid dan semua jamaah. Mereka harus selektif menerima informasi dakwah melalui media sosial, penceramah, maupun selebaran yang tidak sesuai dengan fikrah Nahdliyah,” ungkapnya.
Sementara itu, Rais MWCNU Porong KH Luqman Marzuki mengingatkan pentingnya peran pendakwah untuk menyampaikan wawasan Ukhuwah Islamiyah, Basyariyah dan Wathaniyah dalam setiap tausiyahnya.
“Sehingga Islam hadir tanpa ada konfrontasi dan menjadikan Islam agama yang ramah. Islam yang tidak menebar rasa takut kepada masyarakat atau Islam yang identik dengan terorisme,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris MWC LTMNU Porong Mukh Imron Fakhruddin. Menurutnya, takmir masjid NU harus selektif dalam mengundang dai atau daiyah untuk mengisi ceramah agama di masjid.
“Kami juga mohon agar selektif terhadap buletin yang masuk ke masjid. Jangan diterima apabila ada buletin yang isinya menebar kebencian, berbau takfiri dan menjelek-jelekkan pemerintah. Jelas hal tersebut bertentangan dengan ajaran NU,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh Rais dan Ketua MWCNU Porong beserta sejumlah pengurus LTMNU, LDNU dan JQHNU.
Penulis : M Sholeh
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua