• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Unik, Sejumlah Nelayan di Kenjeran Surabaya Upacara di atas 78 Perahu

Unik, Sejumlah Nelayan di Kenjeran Surabaya Upacara di atas 78 Perahu
Upacara bendera di Pantai Kenjeran Surabaya. (Foto: NOJ/suarasurabaya.net)
Upacara bendera di Pantai Kenjeran Surabaya. (Foto: NOJ/suarasurabaya.net)

Surabaya, NU Online Jatim

Puluhan nelayan dan ratusan warga menggelar upacara unik di sisi utara Pantai Kenjeran Surabaya, Rabu (16/08/2023). Yang juga berbeda dengan upacara biasanya adalah peserta melangsungkan acara tersebut di atas 78 perahu.


Para peserta upacara merupakan perwakilan dari nelayan, Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU, IPPNU, Ansor, Banser, IPM (Ikatan Pemuda Muhammadiyah), Kokam, Karang Taruna, dan Pemuda Pancasila kawasan setempat. Ustadz Ichsan selaku Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bulak Surabaya juga turut hadir.


”Agenda ini tiada lain untuk mempererat dan memperkuat nilai-nilai nasionalisme, cinta Tanah Air dengan dasar dan mengedepankan kemanusiaan,” kata Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am selaku inisiator kegiatan.


Ketua Badan Kebudayaan Nasional atau BKN Kota Surabaya tersebut menjelaskan bahwa upacara sesuai dengan yang diajarkan Bung Karno. Demikian pula agar kegiatan menjadi renungan khususnya kepada para nelayan.


“Upacara itu juga sebagai media untuk mengajarkan kepada peserta upacara khususnya nelayan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia itu melalui proses perjuangan yang tidak didapatkan dengan mudah,” jelas pria yang juga anggota Komisi C DPRD Surabaya tersebut.


Abdul Ghoni menegaskan, acara dikemas berbeda dalam rangka menyambut peringatan hari kemerdekaan. Sebab pada 16 Agustus 1945, ada peristiwa para pemuda mendorong Soekarno dan Moch Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.


”Kami merancang dan melaksanakan acara ini pada 16 Agustus karena sepakat dalam meraih kemerdekaan pasti melalui proses perjuangan dan pengorbanan yang besar, salah satunya adalah peristiwa Rengasdengklok,” katanya.


Kegiatan juga mengajarkan kepada masyarakat, terutama nelayan agar menjaga laut serta pesisir pantai.


“Karena menjaga laut serta pesisir pantai adalah salah satu proses menghargai jasa para pahlawan dan menjaga kemerdekaan untuk anak, cucu dan generasi penerus bangsa,” tandasnya.


Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustadz Ichsan selaku Sekretaris MWCNU Kecamatan Bulak.


Editor:

Metropolis Terbaru