• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Opini

Selamat Ulang Tahun, Nahdlatul Ulama

Selamat Ulang Tahun, Nahdlatul Ulama
Tanggal 31 Januari diperingati sebagai hari lahirnya Nahdlatul Ulama ditinjau dari kalender Masehi.
Tanggal 31 Januari diperingati sebagai hari lahirnya Nahdlatul Ulama ditinjau dari kalender Masehi.

Oleh: Muhari Aqil Salman
 

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah justru menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya. Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik membenci.” Kiranya itu sebagai pembuka, kiriman dua ayat dari surat As-Shaff.

 

Ayat yang kini menjadi risalah berdirinya NU itu adalah kiriman guru besar Syaikhona Mohammad Kholil. Pada saat itu berkumpul 67 ulama Nusantara di Kabupaten Bangkalan yang memikirkan masuknya aliran baru gencar menyiarkan pemurnian agama Islam dengan hanya berpedoman pada Al-Quran dan hadis. Suatu aliran yang mengharamkan tahlil dan ziarah kubur, sebuah ajaran yang sudah lama menjadi kegiatan rutin Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

 

Pertemuan itu tidaklah menemukan titik temu, kegelisahan itu memnjadi obor dalam diskusi yang panjang. Dalam kebingungan itu para ulama membutuhkan fatwa Syaikhona Kholil, ulama yang masyhur akan kealiman dan kekaromahannya. Sebelum KH Muntaha berangkat menemui Syaikhona Kholil, rupanya utusan Syaikhona Kholil bernama Nasib datang serta membacakan dua ayat as-Shaff kiriman dari Syaikhona Kholil itu.

 

Pelbagai kejadian yang menghadirkan porak-poranda pada perbedaan madzhab. Matahari menyingsing di awal pagi 1924, tiba-tiba Syaikhona Kholil meminta untuk menghantarkan sebuah tongkat pada KHM Hasyim Asyari di Tebuireng, demikian pula di akhir tahun itu As’ad diminta menghantarkan tasbih. 

 

Menurut Kiai As’ad ketika menerima dua benda itu, KHM Hasyim Asyari memberi reaksi yang berbeda. Saat menerima tongkat disertai potongan ayat surat Thoha ayat 17-23 hati KHM Hasyim Asyari semakin mantap dan tongkat itu disebut sebagai milik Nabi Musa. Tasbih yang disertai bacaan Ya Jabbar Ya Qohhar, dua dari 99 Asmaul Husna, KHM Hasyim Asyari berujar yang melawan ulama akan hancur.

 

Satu tahun berlalu, mendung menyelimuti Bangkalan, tidak sekadar hujan di langit, kepergian seorang ulama adalah luka yang begitu menyesakkan, kemana arah titah selanjutnya. Pada hari ke 29 bulan Ramadan tahun 1925 Syaikhona Kholil wafat. Satu tahun dari kepergian beliau, tepat pada 31 Januari 1926,

 

NU resmi didirikan di kediaman KH Wahab Hasbullah di Surabaya. Tangggal ini pula dibentuknya ‘Komite Hijaz’, sebuah komite yang akan dikirim ke Mesir untuk mengikuti Muktamar Islam Dunia pertama, agar Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja tetap diperbolehkan diajarkan di Makkah.

 

Dalam hal ini, Kiai Mas Alwi mengusulkan nama Komite Hijaz diubah menjadi Nahdlatul Oelama’, nama yang pada akhirnya disepakati resmi menjadi nama organisasi untuk untuk didaftarkan pada Gubernur Hindia Belanda. Salah satu penyusun anggaran dasar NU adalah KH Dahlan Nganjuk. Dan lambang NU dibuat oleh KH Ridwan Abdullah Surabaya. 

 

Untukmu yang kini hendak menginjak usia satu abad di permukaan Nusantara. Indonesia, negara yang subur, darat dan lautnya adalah emas. Negara yang sengaja diambilkan dari kepingan surga oleh yang maha kuasa. NU adalah mutiara yang tidak sedikit ingin merebutnya bahkan sebagian hendak menghancurkan. Tetaplah pada satu rihlah cinta dan ketulusan dalam pengabdian. Aku ucapkan selamat ulang tahun ke-94 kepada Nahdlatul Ulama.

 

 

Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan.


Editor:

Opini Terbaru