• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 15 Februari 2025

Pantura

Haul Gus Dur di Lamongan Kenang Jasa Riyanto dan Teladani Pluralisme

Haul Gus Dur di Lamongan Kenang Jasa Riyanto dan Teladani Pluralisme
Haul ke-15 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) oleh Ansor PAC Sambeng, Lamongan dan Gusdurian Lamongan. (Foto: NOJ/Ahmad Zakki Jauhari)
Haul ke-15 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) oleh Ansor PAC Sambeng, Lamongan dan Gusdurian Lamongan. (Foto: NOJ/Ahmad Zakki Jauhari)

Lamongan, NU Online Jatim
Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diperingati dengan khidmat oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor PAC Sambeng dan Gusdurian Lamongan. Acara yang digelar pada Jumat (26/12/2024) di Warkop Sambang Sambeng ini tidak hanya sekedar memperingati wafatnya Gus Dur, tetapi juga menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan kemanusiaan, salah satunya Riyanto, Banser yang gugur saat menjalankan tugas menjaga keamanan gereja pada malam Natal tahun 2000.

 

Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari Muslimat NU, pemuda hingga masyarakat umum ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Gus Moh Syada al Mahiri dari Brigade Gusdur Jombang dan Gus Ipunk (Ahmad Saifullah), Wakil PW Ansor Jawa Timur.

 

Dalam paparannya, Brigade Gusdurian Jombang, Gus Moh Syada al Mahiri mengajak hadirin untuk merenungkan kembali sosok Gus Dur. Menurutnya, Gus Dur adalah sosok yang sangat mencintai buku dan kitab. Bahkan, sejak kecil Gus Dur sudah hafal banyak kitab. Namun, yang lebih menarik adalah ketertarikan Gus Dur terhadap berbagai budaya. Gus Dur banyak membaca buku-buku tentang berbagai pemikiran tokoh dunia, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya Indonesia.

 

"Gus Dur adalah sosok yang kosmopolitan. Beliau mampu menerima perbedaan dan menghargai keberagaman," ujar Gus Syada.

 

Sementara itu, Wakil PW Ansor Jawa Timur, Gus Ipunk menceritakan kisah heroik Riyanto, Banser yang gugur saat menjalankan tugas menjaga keamanan Gereja Eben Haezer di Mojokerto. Riyanto, yang saat itu masih tergolong baru menjadi anggota Banser, rela menggantikan temannya yang sedang sakit untuk berjaga di gereja. Akibatnya, ia menjadi korban ledakan bom.

 

"Riyanto adalah contoh nyata dari pengamalan nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang diajarkan oleh Gus Dur," ujar Gus Ipunk.

 

Acara Haul Gus Dur di Sambeng ini menyiratkan pesan yang sangat penting, yaitu pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman. Gus Dur dan Riyanto adalah dua sosok inspiratif yang telah menunjukkan bagaimana cara hidup berdampingan dengan damai dalam keberagaman.

 

Melalui acara ini, diharapkan semangat Gus Dur dan nilai-nilai yang diperjuangkannya dapat terus hidup di hati masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan meneladani para pahlawan seperti Gus Dur dan Riyanto, kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik, yakni Indonesia yang damai, adil, dan makmur.

 

Penulis: Ahmad zakki Jauhari


Pantura Terbaru