• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pantura

IAI Tabah Lamongan Gelar Wisuda XIV, Diikuti Ratusan Mahasiswa

IAI Tabah Lamongan Gelar Wisuda XIV, Diikuti Ratusan Mahasiswa
Prosesi wisuda ke XIV oleh IAI Tabah di Auditorium Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Paciran, Lamongan, Ahad (29/10/2023). (Foto: NOJ/ Dok. IAI Tabah)
Prosesi wisuda ke XIV oleh IAI Tabah di Auditorium Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Paciran, Lamongan, Ahad (29/10/2023). (Foto: NOJ/ Dok. IAI Tabah)

Lamongan, NU Online Jatim

Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI Tabah) Lamongan melaksanakan rapat senat terbuka wisuda program sarjana strata-1 ke XIV yang diikuti ratusan mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan tersebut dipusatkan di Auditorium Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Paciran, Lamongan, Ahad (29/10/2023).

 

Sebanyak 112 mahasiswa dinyatakan menerima gelar sarjana pada tahun akademik 2023/2024. Mereka berasal dari enam program studi (prodi), yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), dan Ekonomi Syariah (ES).

 

Rektor IAI Tabah Dr Alimul Muniroh MEd menyampaikan, lulusan saat ini akan dihadapkan dengan tantangan dan peluang menghadapi teknologi. Menurutnya, seorang sarjana harus mampu beradaptasi dengan segala bentuk perubahan yang begitu cepat.

 

"Seluruh informasi hari ini telah dilalui secepat kilat. Kecepatan ini harus diimbangi dengan kemampuan beradaptasi dengan teknologi agar tidak gagap. Sarjana pendidikan, ekonomi, atau apapun itu harus bisa beradaptasi," kata Alimul.

 

Akan tetapi, satu-satunya rektor perempuan di Lamongan ini meyakini, mahasiswa lulusan IAI Tabah pasti bisa menghadapi setiap tantangan. Ia berharap lulusan IAI Tabah tetap semangat dalam kondisi apapun, serta selalu tabah berproses untuk meraih kesuksesan.

 

"Saya yakin sarjana IAI Tabah akan berbeda dengan yang lain. Karena jiwa santri memiliki ketabahan yang luar biasa dibanding yang lain. Tabah itu artinya gigih, kuat, dan semangat dalam kondisi apapun. Tabah adalah kunci kesuksesan, kesuksesan dapat dilakukan dengan tabah. Siapapun orangnya, kuncinya harus tabah," ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu, Rektor IAI Tabah juga memaparkan capaian-capaian yang diperoleh kampus sepanjang tahun 2023. Di antaranya, pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, hingga mahasiswa selesai melakukan KKN di luar negeri.

 

“Para dosen bjuga anyak yang diterima pengajuan proposal Litapdimas dan beasiswa studi doktor, meningkatnya jumlah dosen yang sudah sertifikasi, serta pembangunan gedung perpustakaan baru,” jelasnya.

 

Pencapaian yang diraih oleh IAI Tabah tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Drs H Fathur Rohman. Ia pun memberi semangat serta bangga dengan para wisudawan yang telah berhasil meraih sarjana.

 

“Terpenting, para alumni IAI Tabah harus menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Tarbiyatut Tholabah dan ikut serta membesarkan IAI Tabah dengan jariyah baik berupa materiil maupun immateriil. Karena IAI Tabah sesungguhnya milik masyarakat termasuk juga alumni,” tegasnya.

 

Sementara itu, perwakilan Kopertais Wilayah IV Surabaya Prof Hj Wiwik Setiyani mengajak para wisudawan untuk melakukan refleksi diri. Refleksi dapat dilakukan dengan menatap wajah kedua orang tua yang sudah jerih payah mengantarkan hingga menjadi seorang sarjana.

 

"Ibarat tangga, proses itu harus dilalui. Di sana ada tahapan-tahapan yang harus dilalui," ujarnya Prof Wiwik yang juga Wakil Rektor II UIN Sunan Ampel Surabaya.

 

Di sisi lain, Kepala Bakorwil Bojonegoro Dr Agung Subagyo yang mewakili Gubernur Jawa Timur dalam orasinya menyampaikan, wisudawan adalah calon cerdik cendekia muslim yang telah mendapatkan kehormatan berproses menjadi seorang intelektual yang berilmu dan berakhlak mulia.

 

“Maka sudah selayaknya mampu menunjukkan peran-peran intelektual di tengah-tengah masyarakat, menunjukkan peran-peran kemanusiaan, menunjukkan peran-peran kebangsaan demi memajukan bangsa dan negara Indonesia.

 

Dikatakan, untuk mengukur kemajuan sebuah negara, dapat dilihat dari kualitas SDM-nya. Termasuk pula dalam menilai IAI Tabah Lamongan, yang merupakan perguruan tinggi berbasis pesantren. “Lulusan pesantren adalah lulusan yang kokoh secara spiritual, cerdas secara intelektual, santun secara sosial, dan mapan secara finansial,” tuturnya.

 

Kesan Wisudawan IAI Tabah

Sahro Wardil Lathif, salah satu perwakilan wisudawan menyampaikan kesan bahwa meraih gelar sarjana harus patut disyukuri, karena telah melewati proses untuk meraih gelar sarjana. “Tentu ini semua karena izin Allah SWT serta doa dan ridho orang tua,” ucapnya.

 

Ia menegaskan harapan agar sarjana lulusan IAI Tabah harus memiliki pembeda. Mengingat, IAI Tabah merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan pondok pesantren yang pembelajaran akhlakul karimah lebih diutamakan.

 

"Teman-teman, kita sudah melewati proses yang luar biasa. Gelar sarjana tiada guna kalau hanya untuk pamer, sebab tujuan utama adalah untuk membuat orang tua bangga dan bahagia. Sebagai sarjana, jangan sampai kita hanya mengandalkan ijazah, tanpa dibarengi skill yang menjadi pembeda serta akhlak. Terima kasih bapak ibu dosen yang telah membimbing dan mengajar kami. Semoga sampai kapanpun masih mengakui kami sebagai mahasiswanya," paparnya.

 

Lulusan Prodi PAI angkatan 2019 itu juga mengingatkan agar momen wisuda tidak lantas menjadikan puas dan penutup belajar. “Meskipun sudah lulus harus terus belajar dan berkarya sebanyak-banyak. Di samping itu jangan sampai melupakan IAI Tabah, sesama alumni harus tetap menjalin silaturahim,” katanya.

 

Serangkaian acara wisuda ini ditutup dengan pemutaran video ucapan selamat dari para tokoh. Di antaranya dari Prof Ahmad Zainul Hamdi (Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI), Dr H Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR RI), Dr H Yuhronur Effendi (Bupati Lamongan), dan Dra Mimin Mintarsih (Ketua PCI Muslimat NU Malaysia dan Koordinator Pengelola Sanggar Bimbingan Sungai Mulia Kuala Lumpur Malaysia).


Pantura Terbaru