Lamongan, NU Online Jatim
Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI Tabah) Lamongan menyelenggarakan workshop penulisan jurnal bereputasi dan buku ajar bagi dosen tetap. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, yakni Sabtu-Ahad (12-13/08/2023) itu dipusatkan di Aula KH Musthofa, IAI Tabah, Lamongan.
Agenda tersebut terselenggara melalui kerja sama IAI Tabah dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Giat tersebut diikuti oleh seluruh dosen tetap di lingkungan IAI Tabah Lamongan.
Rektor IAI Tabah Dr Alimul Muniroh MEd menyampaikan, workshop ini dimaksudkan untuk dua hal. Pertama, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas karya ilmiah dosen tetap IAI Tabah Lamongan. Kedua, untuk upgrade kemampuan dosen dalam penulisan buku ajar yang dapat diaplikasikan dalam proses mengajar mahasiswa.
“Mengingat, tugas dosen adalah menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yakni melakukan penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
“Kegiatan workshop dua hari ini tidak ada gunanya jika dosen-dosen tidak komitmen mengerjakan tugas menulis jurnal dan buku ajar ini,” imbuh Alimul.
Dirinya pun berharap agar kerja sama dengan FTIK UIN Malang tidak hanya berhenti dalam kegiatan workshop tersebut, namun bisa berlanjut pada pertukaran mahasiswa dan jejaring informasi mahasiswa luar negeri.
“Kerja sama antara IAI Tabah dan FITK UIN Malang tidak hanya berhenti di kegiatan ini. Semoga tetap berlanjut di kegiatan-kegiatan berikutnya,” ungkapnya.
Sementara Dekan FTIK UIN Malang Prof Dr H Nur Ali MPd mengatakan, penulisan jurnal bereputasi dan buku ajar penting bagi dosen untuk meningkatkan credit point dan credit coin. Sebab, pasca pandemi lembaga harus bisa beradaptasi dalam persaingan agar tidak tutup dan mati suri.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan peningkatan jurnal dan buku ajar,” ucapnya saat menjadi narasumber di hari pertama, Sabtu (12/08/2023).
Selanjutnya, di hari kedua esoknya, Dr Abdussakir MPd dosen FITK UIN Malang lainnya bertindak sebagai narasumber yang menjelaskan perihal buku ajar. Ia menjelaskan terkait proses pembuatan buku bahan ajar.
“Proses yang harus dilakukan di antaranya diawali dengan identifikasi aspek tujuan, identifikasi jenis materi, identifikasi materi relevan, memilih sumber, mengemas dengan menarik, dan menambah nilai-nilai integrasi dengan agama,” terangnya.
