• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pantura

HAJI

Lusa Berangkat, Calon Haji Berusia 98 Tahun dari Lamongan Siap Lahir Batin

Lusa Berangkat, Calon Haji Berusia 98 Tahun dari Lamongan Siap Lahir Batin
Sukur bin Idin menjadi calon jamaah haji tertua dari Lamongan. (Foto: NOJ/Beritajatim.com)
Sukur bin Idin menjadi calon jamaah haji tertua dari Lamongan. (Foto: NOJ/Beritajatim.com)

Lamongan, NU Online Jatim

Usia yang akan memasuki 100 tahun tidak menyurutkan semangat Sukur bin Idin untuk menunaikan ibadah haji ke baitullah. Bila sesuai jadwal, dia bersama calon haji lain dari Lamongan akan berangkat haji terbagi 3 kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 19, 20 dan 21 dan masuk asrama haji pada Selasa (30/05/2023).


Warga Desa Balun, Kecamatan Turi berusia 98 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini rela menunggu hingga 10 tahun untuk mewujudkan keinginan menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Dengan dibantu anak-anaknya, dirinya didaftarkan untuk memastikan keberangkatan ke Mekkah dan Madinah.


"Yang mendaftarkan dan mengurus dulu ya anak-anak dan cucu-cucu saya," kata Sukur di sela-sela mengikuti manasik haji yang digelar oleh Kemenag Lamongan, sebagaimana diunggah DetikJatim.


Terkait keberangkatannya ke Tanah Suci, dirinya mengaku telah siap lahir dan batin berangkat haji tahun ini. Meski tercatat sebagai jemaah tertua, namun dirinya mengaku merasa sehat.


Sukur mengaku tak mempunyai resep agar badan tetap sehat di usia yang hampir seabad ini. Ia hanya mengaku tetap bekerja ke sawah setiap hari dan makan nasi dengan lauk ikan asin saja.


Khafid, salah satu cucu Sukur menjelaskan kakeknya sebenarnya mendaftar haji bersama neneknya pada tahun 2017 lalu. Hanya saja, hingga saat ini sang nenek belum mendapat surat panggilan untuk berangkat menunaikan rukun Islam kelima tersebut.


Ia menambahkan neneknya sempat mendapat panggilan untuk naik haji pada tahun 2021 lalu. Namun, panggilan untuk naik haji tersebut tidak diambil karena pada saat itu sedang tidak enak badan dan istri kakek tidak dipanggil.


"Daftar sekitar tahun 2017 lalu dan tahun 2021 mendapat surat panggilan untuk berangkat tapi tidak diambil karena pada saat itu sedang tidak enak badan dan nenek juga tidak mendapat panggilan padahal daftar berdua sehingga memutuskan untuk tunda dulu," jelas Khafid.


Menurut Khafid, meski harus berangkat tanpa neneknya, kakeknya telah mempersiapkan segala keperluan seperti administrasi hingga kesehatan telah dipenuhi semua.


"Persiapan sudah semua, termasuk juga sudah cek kesehatan," ujarnya.


Tahun ini, sebanyak 1.574 calon jamaah haji asal Lamongan akan berangkat ke Tanah Suci pada Juni mendatang.


Kepala Kemenag Lamongan Samsuri mengatakan pada tahun ini sebenarnya terdapat 1.574 jamaah yang seharusnya berangkat haji pada Juni mendatang. Namun sekitar 52 jemaah diketahui belum melunasi pembayaran.


"Porsi jamaah haji Lamongan, tahun ini sejumlah 1.626 terdiri dari lunas tunda tahun 2020-2022 (karena Covid-19) dan porsi 2023 sejumlah 1.553 ditambah 73 jamaah program prioritas lansia dan berjalannya waktu yang melunasi sejumlah 1.574 dan tidak lunas 52," terangnya.


Samsuri menjelaskan calon haji Lamongan yang akan berangkat terbagi 3 kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 19, 20 dan 21 yang direncanakan masuk asrama haji 30 Mei mendatang. Mereka direncanakan masuk asrama haji 30 Mei dan berangkat 1 Juni. Selain Sukur yang menjadi calon haji tertua, ada juga 73 jamaah yang berusia lansia yakni usia 85 hingga 98 tahun.


Sedangkan jamaah haji termuda yakni bernama Akbar Nur Husni Ardhi bin Jakfar Makruf Arjono berasal dari Sidokumpul, Lamongan. Ia tercatat sebagai jamaah haji dengan usia 20 tahun.


Pantura Terbaru