• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pemerintahan

Kopilaborasi, Bangun Jiwa Wirausaha Agrobisnis di Pesantren

Kopilaborasi, Bangun Jiwa Wirausaha Agrobisnis di Pesantren
Kopilaborasi Sambang Pesantren "Peran Agrobisnis dalam Pembangunan Ekonomi Pondok Pesantren" di Pondok Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah Madiun
Kopilaborasi Sambang Pesantren "Peran Agrobisnis dalam Pembangunan Ekonomi Pondok Pesantren" di Pondok Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah Madiun

Madiun, NU Online Jatim

Pesantren bukan lagi terbatas menjadi tempat pendidikan ajaran Islam saja. Namun saat ini peran ekonomi mulai banyak dilakukan pesantren. Salah satunya Pondok Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah Madiun yang menggarap sektor agrobisnis.

 

Agar semangat usaha agrobisnis ini menular di pesantren lainnya, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) menggelar acara Kopilaborasi Sambang Pesantren bertajuk ‘Peran Agrobisnis dalam Pembangunan Ekonomi Pondok Pesantren’, Kamis (16/9/2021).

 

Mohammad Ghofirin Sekretaris OPOP Jatim, dalam sambutannya mengatakan jika acara ini dihelat agar semakin banyak kontribusi wirausaha santri pondok pesantren terhadap perekonomian daerah. Harapannya mampu menjadi semangat baru bagi mereka.

 

“Kami berharap produk-produk santridan alumni pesantren tidak hanya sekedar produk. Namun benar-benar bisa menjadi produk yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat diterima oleh pasar lokal, nasional, dan internasional,” ujar Sekjen OPOP.

 

Ditambahkan Gus Ghofirin sapaan akrabnya, jika OPOP ditopang oleh tiga pilar diantaranya santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur. Dengan tiga pilar tersebut, santri, pesantren, dan alumninya mampu membangkitkan perekonomian di Jatim.

 

Ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan ekosistem bisnis pesantren. Dengan demikian diharapkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan bangkit dan barakah untuk kita semua. “Kita ingin meningkatkan kesejahteraan di Jatim dengan memberdayakan tiga pilar tersebut. Insya Allah dampaknya kita harapkan akan meluas ke masyarakat,” harapnya.

 

Sementara itu, Walikota Madiun, Maidi, yang juga hadir sebagai narasumber acara tersebut mengatakan, santri memiliki kemampuan yang tidak banyak dimiliki oleh pendidikan formal lain. Menurutnya santri memiliki kemandirian yang lebih unggul dan hal tersebut mampu menjadi stimulus dalam urusan bisnis.

 

Pemkot Madiun juga berencana akan memfasilitasi produk-produk pesantren di wilayahnya untuk dikumpulkan di satu titik sebagai lokasi pemasaran.

 

“Insyaallah kami akan membuat satu tempat agar produk – produk pesantren ini bisa dengan mudah diakses dan didapat masyarakat. Nanti juga akan buatkan sistem onlinenya. Karena harapan kami mereka (pesantren) tidak hanya jago membuat, tapi sukses juga di pemasaran. Pemerintah akan hadir disini,” jelasnya.

 

Sebagai tuan rumah acara, Pengasuh Pesantren Al Mardliyyah Al Mujadadiyyah, KH Agus Mustofa mengatakan, dengan digelarnya dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren di Ponpes Al Mardliyyah ini diharapkan bisa menguatkan ukhuwah wathoniyah dan ma'hadiyah.

 

Menurutnya OPOP merupakan peluang bagi pesantren mengembangkan usahanya. Santri harus mempunyai peran, sebab ilmu yang dipelajari lengkap. Tidak hanya memahami ilmu agama namun juga ilmu lain yang mendukung kehidupan mereka.

 

“Insya Allah dengan begitu santri menjadi manusia yang beruntung. Sebab otomatis melalui kegiatan ini dan melalui Program OPOP juga maka santri sebenarnya sedang mengikuti Fiqih Muamalah,” tuturnya.

 

Di pondok yang diasuhnya kini telah berkembang wirausaha agrobisnis melon, padi, dan sayur sayuran. Selain itu, ada jasa boga pembuatan kue kue untuk rapat, ketrampilan menjahit dan percetakan. Ini dilakukan sebagai upaya pondok pesantren memberikan pendidikan wirausaha kepada santri selain mengaji.

 

Utamanya sektor agrobisnis merupakan produk unggulan pesantren yang bahkan sudah dikirim sampai Jakarta hingga dikspor ke China. Unit usaha ini sendiri telah dikembangkan pesantren sejak tahun 2008.

 

Dengan adanya acara Kopilaborasi pihaknya meyakini akan menjadi tonggak awal untuk terus berkembang usahanya agrobisnis di ponpes, hingga bisa memenuhi ke pangsa pasar yang lebih luas.

 

Hal itu pun, diamini oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, yang juga turut hadir dalam acara tersebut. “Melalui dialog Kopilaborasi ini diharapkan wirausaha santri mampu meningkatkan keunggulan dan daya saing agar lebih maksimal. Dengan begitu membuat wirausaha santri mampu meraih keunggulan serta daya saing yang berkelanjutan,” tutur Benny.


Pemerintahan Terbaru