Pemerintahan

Peduli Kesehatan, Pesantren di Mojokerto Miliki Produk Obat Herbal

Kamis, 22 April 2021 | 08:30 WIB

Peduli Kesehatan, Pesantren di Mojokerto Miliki Produk Obat Herbal

Produk obat herbal. (Foto: NOJ/yt)

Mojokerto, NU Online Jatim

Ā 

Pondok Pesantren Ismul Haq yang terletak di Jatirejo, Mojokerto adalah salah satu pesantrenpreneur binaan One Pesantren One Product (OPOP) Jatim. Pesantren yang berdiri sejak tahun 1999 ini memiliki produk obat-obatan herbal. Menurut Shintya Agustin, Pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) usaha ini bertujuan untuk mensejahterakan lembaga-lembaga di bawah naungan Pondok Pesantren Ismul Haq.

Ā 

ā€œTujuan kami dalam mengembangkan usaha adalah untuk mensejahterakan masyarakat pesantren, sebagai sumbangsih pesantren untuk bidang kesehatan, serta pemasukan yang kami dapat digunakan untuk operasional pesantren,ā€ katanya, Kamis (22/04/2021).

Ā 

Dalam proses pemasarannya, pesantren ini menerapkan cara yang cukup cemerlang, yaitu mengkombinasikan jasa dan produk.

Ā 

ā€œKami mempromosikan produk obat-obatan herbal ini melalui beragam kegiatan. Seperti dengan bakti sosial yang biasa kami gelar. Kegiatan bakti sosial ini memberikan terapi kepada pasien kemudian pasien dianjurkan untuk membeli obat herbal kami. Di samping itu kami juga merambah digital marketing untuk mempromosikan produk,ā€ jelasnya.

Ā 

Selain itu, perkembangan produk ini juga tidak lepas dari peran alumni pesantren. ā€œPeran alumni juga snagat membantu. Mereka menjualkan produk kami kepada masyarakat umum,ā€ ujarnya.

Ā 

Menurut Shintya, omzet yang didapatkan dari penawaran produk obat herbal dan jasa terapi mencapai angka yang cukup besar.

Ā 

ā€œOmzet yang kami dapatkan dari produk obat herbal dan jasa terapi listrik, bekam, dan akupuntur dalam kurun waktu satu bulan mencapai Rp 20 juta,ā€ ungkapnya.

Ā 

Produktivitas usaha yang dimiliki pesantren ini menurutnya tidak lepas peran OPOP Jatim.

Ā 

ā€œTerima kasi kepada Ibu Gubernur Jatim dengan program OPOP dapat mengembangkan potensi ekonomi pesantren,ā€ pungkasnya.