• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

5 Tips Bikin Resolusi Tahun Baru ala Dosen Unesa

5 Tips Bikin Resolusi Tahun Baru ala Dosen Unesa
Ilustrasi resolusi tahun baru 2024. (Foto: NOJ/ ISt)
Ilustrasi resolusi tahun baru 2024. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Di setiap momen pergantian tahun sejumlah kalangan kerap membuat resolusi sebagai gambaran kehidupan setahun ke depan. Termasuk pula pada pergantian tahun 2023 menuju 2024 kali ini.

 

Namun demikian, hendaknya resolusi tersebut tidak asal bikin, tetapi mencakup pada pengembangan diri dan hal-hal yang positif. Untuk itu, Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nanda Audia Vrisaba berbagi lima tips dalam membuat resolusi tahun baru yang baik.

 

Pertama, ialah disesuaikan dengan kemampuan. Yakni, resolusi yang dibuat harus realistis sehingga langkah pencapaiannya bisa ditentukan dan diukur. “Jika tidak diukur dengan kemampuan, resolusi sulit dicapai dan bisa mempersulit diri sendiri yang ujung-ujungnya bisa bikin stress,” ujarnya dilansir pada laman resmi Unesa, Ahad (24/12/2023).

 

Kedua, punya target dan rencana. Menurutnya, setelah membuat daftar tujuan hidup yang akan dicapai dalam setahun, dua tahun atau lima tahun ke depan, penting juga menyusun rencana mengenai langkah apa yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

 

“Contohnya, jika target lulus kuliah tahun depan. Syarat-syarat kelulusan harus dipenuhi satu per satu. Seperti TOEFL, proposal hingga tesis termasuk publikasi ilmiah misalnya. Semua harus direncanakan dan ditargetkan sehingga bisa tercapai sesuai harapan,” terangnya.

 

Ketiga, bangun komitmen. Hal ini cukup penting dimiliki setiap orang dalam menjalankan resolusi tersebut. Sebab, di dalamnya akan banyak tantangan yang dihadapi untuk menggapainya.

 

"Banyak orang yang punya resolusi diri, tetapi tidak semua bisa mencapainya, salah satu faktornya tidak ada atau kurangnya komitmen," katanya.

 

Keempat, bijak menyikapi setiap tantangan yang dihadapi. Menurutnya, tantangan harus dipandang sebagai pintu untuk sebuah pencapaian. Tantangan bisa diprediksi yang selanjutnya menjadi referensi untuk membuat langkah antisipasi berupa perencanaan berlapis. Dalam arti, perlu menyusun rencana lain ketika rencana awal tidak berjalan sesuai harapan.

 

“Kalau tidak punya antisipasi, tiba-tiba ada kendala bisa membuat kita mudah menyerah,” paparnya.

 

Kelima, gunakan pendekatan. Salah satu yang bisa digunakan yaitu SMART, yaitu specific (spesifik), measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan time bound (batas waktu).


Pendidikan Terbaru