Jember, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam memberikan kultum tentang kualitas yang harus dimiliki oleh mahasantri. Kajian ini merupakan kajian rutin yang bertempat di Pondok Cabang Putra Klanceng Ajung Jember, Jum’at (25/08/2023).
Kultum Jumat ini bertujuan untuk memberikan pengajaran, motivasi, dan inspirasi kepada mahasantri agar dapat meningkatkan semangat dalam belajar, baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum.
Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember, Prof. Dr. H M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M. Fil.I mengatakan, kualitas diri adalah kumpulan dari nilai, karakter, sikap, cara berpikir, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang dengan standard tertentu. Dengan meningkatkan salah satu dari poin di atas, secara tidak langsung kualitas diri seorang juga akan meningkat.
Kiai Haris memberikan contoh ketika menghadiri acara PBAK 2023 kemarin yang diikuti oleh 4.128 mahasiswa. “Dari 4.128 mahasiswa baru, berapa mahasiswa yang berkualitas. Dari total 22 ribu mahasiswa UIN KHAS, berapa mahasiswa juga yang berkualitas. Tentu ini tidak banyak. Mereka yang berkualitas ini yang kelak akan sukses,” ujarnya.
Menurutnya, mahasantri harus menjadi berkualitas dalam berbagai hal, seperti kualitas emosional, sosial, religius, literasi, dan pengembangan bahasa asing. Maka dari itu, Pondok Darul Hikam hadir sebagai solusi memberikan wadah kepada mahasantri untuk menjadi berkualitas.
“Di pondok ini mahasiswa juga bisa belajar banyak hal sepeti kecerdasan emosional, sabar menghadapi kritikan dan kebencian orang lain. Kalau kualitas sosial mahasantri dilatih dengan menjaga kebersihan pondok dan saling bekerja sama membersihkan,” terang Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia itu.
Kualitas literasi di Pondok Darul Hikam, lanjutnya, dilatih dengan rajin membuat tulisan atau karya berupa berita, artikel opini, resensi buku, bimbingan skripsi dan lain-lain. Kualitas pengembangan bahasa dilatih dengan adanya kajian bahasa asing seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.
“Saya berharap agar mahasantri menjadi pribadi yang berkualitas dan lebih siap dengan berbagai tantangan yang dihadapi ke depan,” jelasnya yang juga Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) tersebut.
Selain belajar di kampus UIN KHAS, mahasantri Darul Hikam diharapkan dapat menambah keilmuannya di pondok, karena sudah disiapkan beberapa ahli di bidang masing-masing untuk menunjang pembelajaran di kampus seperti adanya program tahfidz, bahasa asing, dan jurnalistik.
