• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Dokter Spesialis Kejiwaan RSI Unisma Jelaskan Dampak Buruk Self Diagnosis

Dokter Spesialis Kejiwaan RSI Unisma Jelaskan Dampak Buruk Self Diagnosis
Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma), dr Nindita Sp KJ SH. (Foto: NOJ/jatimtimes)
Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma), dr Nindita Sp KJ SH. (Foto: NOJ/jatimtimes)

Malang, NU Online Jatim

Di zaman yang serba modern ini, akses berbagai informasi, khususnya kesehatan, sangatlah mudah. Hal itu terkadang membuat seseorang melakukan self diagnosis. Padahal, self diagnosis ini berbahaya bagi kesehatan mental.


Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma), dr Nindita Sp KJ SH menjelaskan, self diagnosis merupakan suatu proses melakukan diagnosis atau mengidentifikasi suatu kondisi medis yang dilakukan oleh diri sendiri. 


"Hal ini dilakukan dengan menggunakan dasar kamus medis, media internet, buku maupun pengalaman orang lain yang pernah mengalami kondisi medis yang serupa lalu," jelasnya dalam video Instagram akun resmi RSI Unisma yang dikutip oleh jatimtimes.com.


Lebih lanjut, self diagnosis ini dapat berdampak merugikan. Sebab, bisa saja terjadi kesalahan diagnosis dan bahkan penanganan yang salah akibat misdiagnosis.


Dan apabila kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka bisa menimbulkan kecemasan yang berlebihan, menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan dan bisa berujung pada adanya kondisi panik dan kondisi sedih berlebihan.


"Apabila ini dibiarkan secara berlarut-larut, maka akan bisa mengganggu kondisi mental seseorang," terangnya.


Lantas yang dapat dilakukan jika mengalami gejala atau tanda kondisi medis tak seperti biasanya dan tidak dirasakan sebagai suatu kondisi medis yang sehat, tentu sangatlah disarankan segera berkonsultasi kepada tenaga profesional.


Hal ini tentunya agar pasien dapat mendapatkan pemeriksaan yang tepat dan akurat, termasuk juga mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak berdasarkan dugaan. 


"Kita tentu akan mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi medis yang dialami," pungkasnya.


Informasi lebih lanjut, pasien dapat menghubungi  nomor center RSI Unisma melalui SMS atau WhatsApp di nomor 081 1314 8899. Lewat nomor tersebut, pasien dapat mengakses pendaftaran online dan informasi umum, informasi pelayanan dan update jadwal praktik dokter. 


Pendidikan Terbaru