Malang, NU Online Jatim
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) melalui Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) menggelar sekolah pasar modal level advance bertajuk 'Community Bridge tobe Smart Investor'.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSi mengatakan, kegiatan diikuti lebih dari 250 peserta yang berasal dari berbagai komunitas Malang Raya yang juga sebagai implementasi membantu kebijakan dari Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menumbuhkan inklusi, literasi keuangan dan kuantitas investor khususnya bagi investor pemula.
"Sekarang ini banyak pertumbuhan investasi di Indonesia, bahkan pertumbuhan investasi di pasar modal sangat marak di masa pandemi," katanya.
Ia mengaku, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen. Ia membenarkan secara umum masyarakat Indonesia belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk serta layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan resmi.
"Ini membuktikan maraknya penipuan maupun investasi bodong berkedok investasi resmi yang mengatasnamakan investasi resmi di Pasar Modal dan diakui resmi oleh OJK beredar di masyarakat," paparnya.
Sebagai akademisi, sudah menjadi peran FEB Unisma dengan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang memiliki moral obligation untuk memberikan sosialisasi dan edukasi sehingga masyarakat mengetahui yang benar.
"Supaya masyarakat tidak tertipu investasi abal-abal yang meresahkan masyarakat," terangnya.
Sekolah Pasar Modal (SPM) adalah program edukasi dan sosialisasi pasar modal yang diselenggarakan secara berkala oleh GIBEI FEB Unisma dengan menggandeng PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur dan PT IPOT.
Lain halnya, Senior Trainer PT BEI Kantor Perwakilan Jawa Timur, Asikin Ashar mengapresiasi kepada FEB Unisma khususnya melalui GIBEI FEB Unisma selalu konsisten untuk mendorong peningkatan literasi dan Inklusi Keuangan masyarakat melalui program edukasi dan sosialiasasi.
"Kegiatan ini mendukung upaya bursa efek Indonesia dalam mendorong masyarakat cerdas berinvestasi dan menghindari informasi yang bias dan menyesatkan," tandasnya.
Menurut Asikin, peran perguruan tinggi sangat penting dalam mengatasi problem-problem investasi yang menyesatkan dimana saat ini marak di kalangan masyarakat. Lalu saat ini pasar modal Indonesia bergerak volatile, sehingga investasi dalam pasar modal butuh keberanian dan harus jeli dalam setiap pengambilan keputusan.
Sebagai informasi, narasumber yang mengisi kegiatan diantaranya adalah Asikin Ashar Senior Trainer PT Bursa Efek Indonesia dan Imam Gunadi Specialist Investmen PT Indopremiere Securitas.
