Gelar Bedah Buku, Unusa Dorong Mahasiswa Sadar Digital dan Melek Teknologi
Sabtu, 17 Mei 2025 | 16:00 WIB

Penyerahan penghargaan kepada narasumber dalam acara beda buku oleh Hima Manajemen Unusa di Auditorium Kampus C Unusa, Jumat (16/05/2025). (Foto: NOJ/ Dok. Humas Unusa)
Risma Savhira
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Himpunan Mahasiswa (Hima) Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar bedah buku “Budak Algoritma: Mengapa Kita Tak Bisa Berhenti Scroll?” karya Mohamad Yusak Anshori. Kegiatan ini dipusatkan di ruang Auditorium Kampus C Unusa, Kota Surabaya, Jumat (16/05/2025).
Acara bedah buku dilaksanakan untuk mendorong mahasiswa menyelami dunia algoritma agar sadar digital dan melek teknologi. Bedah buku ini menghadirkan langsung sang penulis, Mohamad Yusak Anshori, yang juga Dosen Manajemen Unusa yang dikenal sebagai pengamat budaya digital.
Dalam pemaparannya, Yusak mengulas secara mendalam bagaimana algoritma bekerja mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku manusia, mulai dari fenomena doom scrolling, infinite scroll, hingga dopamine loop dan TikTok Brain—semuanya dikemas dengan bahasa populer yang mudah dipahami.
“Algoritma media sosial dirancang supaya setiap orang terus terpaku pada layar. Setiap kali seseorang melihat sesuatu yang menarik—seperti video lucu atau notifikasi baru—otak melepaskan dopamin, yaitu zat yang membuat kita merasa senang,” ujarnya.
Akibatnya, sebut Yusak, individu jadi terus ingin melihat lebih banyak, tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam hanya menggeser layar dan menonton konten tanpa henti tanpa menyadari manfaat yang sesungguhnya.
“Hal tersebut (scrolling berjam-jam) dapat menghambat kemampuan mereka dalam berpikir logis, mengambil keputusan yang tepat dan menyelesaikan masalah dengan efektif,” jelas Yusak.
Ia menyebutkan, setiap orang terutama anak muda, perlu memprioritaskan kebutuhan informasi. Mengurangi waktu dalam mengakses media sosial dan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti olahraga atau berkumpul dan berdiskusi dengan orang sekitar bisa mengalihkan perhatian.
“Generasi Z adalah generasi yang lahir bersama gawai di tangannya. Dari buku ini, berharap bisa menjadi jendela untuk memahami bagaimana dunia digital memengaruhi kita, dan bagaimana kita bisa lebih bijak menghadapinya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Hima Manajemen Unusa sekaligus penanggung jawab acara, Ananda Putra Pratama, menyebutkan bahwa di tengah dominasi media sosial dan teknologi yang kian sulit dihindari, acara ini hadir bak oase reflektif bagi para generasi Z yang hidup berdampingan dengan algoritma.
“Kami memilih tema ini karena sangat dekat dengan realitas mahasiswa saat ini. Lewat kegiatan ini, kami ingin mengajak teman-teman lebih sadar dan kritis terhadap pengaruh teknologi, terutama media sosial,” ujarnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH Taufik Ketua PCNU Pamekasan Wafat
2
Kronologi Kecelakaan yang Menimpa KH Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan
3
Yusak, Kader GP Ansor Trenggalek Istiqamah Berkhidmat 25 Tahun Berpulang
4
Bacaan Doa Sambut Kepulangan Jamaah Haji ke Tanah Air
5
5 Tanda Haji Mabrur Menurut Al-Qur'an dan Hadits
6
PBNU Cetak 100 Ribu Kader, Siapkan Akademi Kepemimpinan Nasional NU
Terkini
Lihat Semua