• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Kemensos dan Unesa Sinergi Rancang Modul Parenting Disabilitas

Kemensos dan Unesa Sinergi Rancang Modul Parenting Disabilitas
Mensos RI Tris Rismaharini bersama Rektor Unesa Prof Nur Hasan, Jumat (19/05/2023). (Foto: NOJ/ Humas Unesa)
Mensos RI Tris Rismaharini bersama Rektor Unesa Prof Nur Hasan, Jumat (19/05/2023). (Foto: NOJ/ Humas Unesa)

Surabaya, NU Online Jatim

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bersinergi tangani anak Disabilitas. Sinergi tersebut diwujudkan karena Kemensos dan Unesa memiliki kesamaan misi dalam hal disabilitas. Kesepakatan tersebut disampaikan saat kunjungan Mensos Dr (HC) Ir Hj Tri Rismaharini MT ke Unesa pada Jumat (19/05/2023).

 

Mensos Tri Rismaharini mengatakan, tantangan terberat Mensos yaitu menangani masyarakat kelompok disabilitas. Hal itu karena pengetahuan dan wawasan tentang disabilitas terbatas.

 

“Dulu sejak menjadi Wali Kota Surabaya, sudah bekerja sama dengan Unesa dalam mendidik para guru untuk sekolah inklusi di Surabaya,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada NU Online Jatim, Jumat (19/05/2023).

 

Risma menyebutkan, pertemuan itu fokus membahas anak-anak yang tidak mampu dan bagaimana pendidikannya tetap diperhatikan dan disiapkan aksesnya. Pihaknya juga akan membuat modul pengasuhan untuk anak-anak disabilitas.

 

“Bersama Unesa kita akan membuat modul parenting untuk bagaimana menangani anak-anak disabilitas, pengawasan bagi para orang tua dan seluruh pihak, sehingga anak disabilitas bisa nyaman,” terangnya

.

Bagi Risma, hal ini penting dilakukan karena selama dua tahun lebih menjadi menteri, banyak menemukan kasus-kasus terutama anak disabilitas yang mengalami atau menjadi korban perkosaan.

 

"Disabilitas itu bukan aib. Sekali lagi mereka bukan aib. Mereka memang diciptakan Tuhan. Mungkin bagi kita yang normal itu seolah-olah lebih dari mereka (disabilitas, red). Tetapi bagi Tuhan belum tentu. Mereka memiliki kelebihan yang kami tidak punya kemampuan untuk mencapai itu. Karena itulah kami menghadap Pak Rektor Unesa untuk membantu menangani warga disabilitas," ucapnya.

 

Sementara itu, Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan MKes menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Ia mengatakan bahwa penanganan disabilitas menjadi salah satu unggulan kampus bertagline 'Satu Langkah di Depan" itu.

 

“Kami terus berkomitmen mengembangkan program, melahirkan terobosan hingga inovasi berbasis aplikasi untuk menjawab kebutuhan kelompok disabilitas di lapangan,” ungkapnya.

 

"Apa yang diresahkan dan diharapkan Bu Risma tadi menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama. Karena itu kami siap mendukung dan mewujudkan apa yang dimimpikan Bu Risma," imbuh Cak Hasan, sapaan akrabnya.

 

Dirinya menambahkan, dalam menghadapi tantangan perlu ada upaya bersama dalam mengedukasi para orang tua, lingkungan bahkan masyarakat bagaimana seharusnya menerima dan memberlakukan kelompok disabilitas.

 

Pihaknya segera akan menyiapkan formula atau strategi penanganannya di lapangan. Selama ini, Unesa memang punya direktorat khusus yang bertugas menangani disabilitas.

 

"Tadi Bu Risma juga meminta ada tim dari Unesa untuk mengajar pekerja sosial di seluruh Indonesia. Kami siapkan. Terus mengenai modul juga nanti kami di Unesa ada hotline sendiri dan Kemensos hotline sendiri. Secepatnya ini bisa dieksekusi," tandasnya.


Pendidikan Terbaru