Surabaya, NU Online Jatim
Perbaikan kualitas dan kapabilitas perangkat desa untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terus diupayakan. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) menggelar pertemuan di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kampus Lidah Wetan, Surabaya, Selasa (15/02/2022).
Rapat koordinasi tersebut membahas kebijakan umum program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi Kepala Desa (Kades), perangkat desa, anggota BPD, pengelola Bumdes, tenaga pendamping, profesional, serta pegiat pemberdayaan masyarakat desa.
Mendesa PDTT Abdul Halim Iskandar berharap, jika pembahasan ini bisa menjadi suatu terobosan baru yang nantinya menjadi pelopor untuk pelaksanaan RPL desa di daerah dan perguruan tinggi lain.
“Ini tendangan yang manis untuk Indonesia di awal tahun 2022. Dimulai dari Bojonegoro, Unesa, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Harapannya kolaborasi yang manis ini menjadi semangat dan komitmen bersama mengembangkan desa yang lebih maju,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu.
Koordinasi yang juga dihadiri oleh jajaran Wakil Rektor Unesa dan UNY ini membahas mengenai kebijakan program pendidikan yang nantinya diperuntukkan bagi pegiat desa yang rencananya dimulai dari Kabupaten Bojonegoro untuk bisa menempuh pendidikan tinggi melalui program RPL Desa.
Hal ini juga sesuai dengan amanat Permendikbud Ristek Nomor 41 tahun 2021 yang mengakui capaian pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman kerja sebagai kredit kuliah dalam pendidikan formal.
“Saya harap, dari pertemuan ini nantinya akan ada kesepakatan umum mengenai pelaksanaan pendidikan dengan RPL Desa,” tambah Gus Halim.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Mu’awanah dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas terpilihnya Kabupaten Bojonegoro sebagai kabupaten pelaksana program RPL batch pertama.
“Dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sangat siap mendukung program RPL yang sudah dicanangkan oleh kementerian desa. Untuk teknisnya, kami akan matangkan kembali,” ujarnya.
Rektor Unesa Prof. Nurhasan menambahkan, termasuk dalam pembahasan ini yakni mengenai program studi yang nantinya akan disiapkan. Ada beberapa program studi terpilih di Unesa dan UNY yang disesuaikan dengan tujuan program pendidikan yang akan dicapai.
“Untuk program ini, mata kuliah harus berorientasi pada pengembangan RPL. Ini disesuaikan dengan tujuan program agar Kades memiliki soft skill untuk mengembangkan desa. Materi yang diberikan hendaknya berbeda, bisa dibuat semacam materi yang lebih merujuk pada problem solving,” tambahnya.
Senada dengan itu, Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO., juga merasa besyukur dan berterima kasih telah dilibatkan sebagai pelaksana batch pertama program yang digagas Kementerian Desa (Kemendes) tersebut.
“Jadi, tugas kita adalah terus menerus berupaya agar kualitas sumber daya manusia di desa semakin hari semakin meningkat. Ini mutlak sejalan juga dengan program Kemendes, yakni pengembangan sumber daya manusia,” paparnya.
Lebih lanjut, RPL yang dilaksanakan Unesa dan UNY untuk pegiat desa di Kabupaten Bojonegoro ini merupakan momen yang luar biasa yang tentunya juga sangat ditunggu di seluruh penjuru desa di Indonesia.
Turut hadir di kegiatan tersebut Rektor Unesa, Rektor UNY, Bupati Bojonegoro, Dinas Pendidikan Bojonegoro, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bojonegoro, serta Mendesa PDTT.
