• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pendidikan

Kiai Marzuki Jelaskan Dua Hal Penting untuk Mahasiswa Baru Unisma

Kiai Marzuki Jelaskan Dua Hal Penting untuk Mahasiswa Baru Unisma
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menjelaskan dua hal penting dalam rangkaian Rapat Terbuka Senat Universitas Islam Malang (Unisma) dalam rangka Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (Oshika Maba) Tahun 2022 di Auditorium KH M Tholchah Hasan, Unisma, Senin (12/09/2022).


"Dua hal yang perlu di ingat, yang Pertama masa depan kita, saya, dan kalian tidak ada yang mengerti. Para mahasiswa-mahasiswi sekalian harus belajar mandiri berdikari. Jangan cengeng dan manja, habiskan waktu kita untuk manja-manjaan. Belajar yang sungguh-sungguh, mau tidak mau, cepat atau lambat, bapak ibu kita akan di panggil-Nya. Maka tidak ada pilihan lain selain mandiri berdikari," katanya.


Dijelaskan, suatu saat ketika mahasiswa yang kini menjadi Maba terus sudah lulus, secara tiba-tiba muncul rasa malu dan tidak pantas meminta uang ke orang tua. "Maka dari itu, sejak saat ini nawaitu, niat belajar mandiri berdikari, untuk modal sukses di masa depan. Be Your self yang artinya jangan bergantung pada orang lain," tegasnya.


Menurut Kiai Marzuki, mahasiswa Unisma mempunyai kekuatan lahir dan batin dalam segala aktivitas yang ada. Upayakan kuat, kokoh dhohir dan batin dan jaga kesehatan serta atur pola makan yang baik, pola hidup, pola istirahat yang baik agar tidak sakit-sakitan. Haram mengkonsumsi apapun yang merusak kesehatan.


“Pola hidup yang begadang terus mesti bangunnya kesiangan, shubuh di waktu dhuha. Bagi mahasiswa yang kuliahnya jam 7, idealnya sudah mandi, sudah wudhu dan dhuha meskipun 2 rakaat, sudah baca Qur'an meskipun satu lembar, dan sudah sarapan. Tidak mungkin mahasiswa yang aktivitasnya seperti itu bangun jam 7, mesti setengah 5 sudah bangun," terangnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek tersebut mengingatkan agar mahasiswa Unisma harus unggul dalam berbagai bidang keilmuan. Kader Islam harus al Islamu ya'lu wa laa yu'la alaih yang artinya unggul dan jangan kalah sama yang lain. Jika unggul maka pihak-pihak lain akan percaya dengan Unisma.


“Contohlah rektor kalian semua yang dari Desa Klotok atau Desa Pol. Sulitnya kehidupan saat itu tak membuat Prof Maskuri minder. Meskipun orang desa tetapi mampu mengalahkan orang kota," tutupnya.


Pendidikan Terbaru