• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Prodi Kesmas Unusa Luncurkan Program Pesantren Bersahaja

Prodi Kesmas Unusa Luncurkan Program Pesantren Bersahaja
Mahasiswa Unusa edukasi terkait peluncuran program pesantren Bersahaja. (Foto: NOJ/humas)
Mahasiswa Unusa edukasi terkait peluncuran program pesantren Bersahaja. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim

Pondok pesantren (Ponpes) sebagai lembaga tempat menuntut ilmu menjadi sarana berkumpulnya para santri dari berbagai daerah. Namun lingkungan ponpes seringkali dihadapkan pada masalah kesehatan dan fasilitas yang kurang memadai.


Masalah ini mendapat perhatian dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Program Studi Kesehatan Masyarakat (Prodi Kesmas) dengan meluncurkan program Pesantren Bersih, Sehat dan Harmonis di Jawa Timur (Bersahaja).


“Program pesantren Bersahaja ini juga mendukung program dari Kemenkes yakni pesantren sehat. Tapi kita khususkan di Jawa Timur (Jatim) karena memang di Prodi Kesmas itu sendiri memiliki ciri khas pada pendekatan kesehatan masyarakat pesantren,” ujar Dwi Handayani, S.KM., M.Epi, Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Unusa, Senin (13/02/2023).


Dwi melanjutkan, pesantren Bersahaja ini sekaligus menjadi program ikonik bagi Unusa. Sehingga jika ada penyebutan terkait pesantren Bersahaja maka yang terlintas adalah Unusa.


“Selama ini kita mengenal pelayanan kuratif atau pengobatan. Di sini kami fokusnya pada promosi kesehatan dan upaya-upaya pencegahan (masalah kesehatan) untuk kemandirian masyarakat pesantren,” jelasnya.


Menurutnya, kehidupan di pesantren sedikit berbeda dengan masyarakat kebanyakan, di mana kehidupan di pesantren hidup bersama dengan berbagai karakter orang dengan waktu yang cukup lama. Dan akses penerimaan informasi kesehatan cukup minim.


“Program pesantren Bersahaja ini bisa menjadi satu alternatif bagi mereka (warga pesantren) untuk menambah wawasan seputar kesehatan dan melatih kemandirian dari santri untuk dapat menjaga kesehatan,” paparnya.


Adapun salah satu dari program pesantren Bersahaja ini menciptakan kader santri sehat. Di mana santri-santri tersebut akan dilatih untuk nantinya bisa menskrining kesehatan di lingkungan pesantren. Tidak hanya kesehatan individu santri, tetapi juga di lingkungan.


“Jadi mereka bisa mendeteksi apakah lingkungan mereka itu cukup bersih dan sehat. Pelatihan yang diberikan seperti pengukuran status gizi, kemudian (deteksi) penyakit-penyakit yang bisa diukur dari gejala,” ungkapnya.


Program pesantren Bersahaja di pesantren tersebut dilakukan oleh mahasiswa semester 6 dengan didampingi dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Unusa, serta melibatkan pengurus dan santriwan-santriwati Ponpes tersebut dan didukung pula oleh pihak Puskesmas.


Pihaknya berharap, program pesantren Bersahaja ini dapat mewujudkan kemandirian kesehatan bagi masyarakat pesantren dan dapat diterapkan secara luas di Ponpes yang ada di Jatim dengan menggandeng Dinas Kesehatan.


Pendidikan Terbaru