• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

Talkshow ITCRN 2023, Ikhtiar Unusa Perkuat Kawasan Tanpa Rokok

Talkshow ITCRN 2023, Ikhtiar Unusa Perkuat Kawasan Tanpa Rokok
Talkshow ITCRN 2023 di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Rabu (06/12/2023). (Foto: NOJ/ Dok. Humas Unusa)
Talkshow ITCRN 2023 di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Rabu (06/12/2023). (Foto: NOJ/ Dok. Humas Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar acara Talkshow International Tobacco Control Research Network (ITCRN) 2023 yang dipusatkan di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Rabu (06/12/2023). Hal ini wujud dukungan atas upaya pemerintah untuk menjadikan Surabaya sebagai kawasan tanpa rokok.

 

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya Dr Abdillah Ahsan SE ME, Kepala Lembaga Demografi FEB UI dan Koordinator Indonesia Tobacco Control Research Network. Ia membuka sesi dengan memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan kawasan tanpa rokok di Indonesia.

 

"Kawasan tanpa rokok bukan hanya sebuah trend, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Dr Abdillah dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Rabu (06/12/2023).

 

Hal senada disampaikan Prof Dr Santi Martini dr Mkes selaku Dekan FKM Unair dan Ketua TCSC IAKMI Jawa Timur. Ia membahas perihal perkembangan kawasan tanpa rokok di Surabaya. Prof Santi menyatakan bahwa Surabaya telah menunjukkan komitmen serius dalam menciptakan kawasan tanpa rokok dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan.

 

“Apalagi usia yang paling efektif dalam menanamkan kesadaran terhadap bahaya rokok mulai dari usia 10 tahun," tuturnya.

 

Sementara Dr Ubaidillah Zuhdi ST MEng MSM, Dekan FEBTD Unusa sekaligus dosen yang tergabung dalam ITCRN menyampaikan, bahwa dalam penelitian yang dilakukan, perubahan kebijakan pajak tembakau tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian dan konsumsi rokok.

 

“Dalam fenomena kenaikan harga rokok, jika dinaikkan 100%, hanya menurunkan empat batang dalam satu pak rokok, ini menjadi tantangan dan sangat diperlukan peran dan edukasi untuk mengurangi prevalensi merokok dan menciptakan lingkungan sehat,” tukasnya.

 

Selain dari para narasumber, partisipasi aktif dari berbagai kalangan termasuk mahasiswa, akademisi, dan praktisi kesehatan, memberikan dinamika yang kaya dalam sesi tanya jawab. Salah satu peserta, Siti Rahma, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unusa, menuturkan bahwa agenda ini sangat menginspirasi.

 

“Apalagi mendengar langsung pemaparan dari para ahli, dan ini memberikan pemahaman lebih tentang dampak positif kawasan tanpa rokok bagi kesehatan masyarakat,” jelasnya.

 

Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng menyampaikan, Unusa sebagai bagian dari NU dan institusi pendidikan berupaya penuh mewujudkan KTR salah satunya melalui edukasi dalam talkshow ini. “Harapannya ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat di Surabaya, dan seterusnya di seluruh Indonesia," ungkapnya.

 

Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) PWNU Jatim ini menyebutkan, langkah tersebut menunjukkan kontribusi positif Unusa terhadap upaya bersama dalam mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

 

“Talkshow International Tobacco Control Research Network 2023 di Unusa bukan sekadar forum diskusi. Lebih dari itu, acara ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama tentang bahaya rokok dan upaya kolektif dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang,” tandasnya.


Pendidikan Terbaru