Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menggelar pelatihan teknis Karya Ilmiah bagi tenaga kependidikan (tendik) dan karyawan. Kegiatan tersebut dipusatkan di ruang pertemuan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Gedung Rektorat lantai 4 UIN Malang, Senin (20/02/2023).
Agenda yang diselenggarakan oleh Bagian Organisasi Kepegawaian dan Hukum (OKH) UIN Malang itu bekerja sama dengan Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Kegiatan ini direncanakan akan digelar lima hari, yakni Senin-Jumat (20-24/02/2023).
Menurut Aziz yang jadi salah satu panitia menjelaskan, tujuan kegiata ini guna meningkatkan kemampuan tendik dan karyawan dalam menulis karya ilmiah. Disebutkan, pelatihan tersebut akan dibagi menjadi beberapa gelombang.
“Pekan berikutnya yaitu Senin 27 Februari 2023 nanti dilangsungkan kegiatan pelatihan angkatan ke-2 dan seterusnya,” paparnya dalam laman resmi UIN Malang.
Terkait rencana tindak lanjut, ia menjelaskan semua peserta akan tetap dimonitoring untuk dilakukan proses pendampingan hingga para karyawan menghasilkan karya riset dan terpublikasi.
Selain itu, manfaat dari penelitian ini ditujukan untuk kepentingan pribadi, khususnya saat para Aparatur Sipil Negara (ASN) hendak mengajukan kenaikan pangkat maupun hal-hal lainnya.
“Setidaknya, tendik memiliki kesempatan untuk melakukan penelitian hingga menyusun hasil risetnya dan terpublikasikan di jurnal nasional maupun internasional,” tegsanya.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat Tenaga Administratif Dr Syafi’i MAg memaparkan, setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama yaitu menjabat sebagai pegawai fungsional. Oleh karena itu ia harus terus berinovasi dan adaptif terhadap tantangan dan perkembangan zaman, sehingga hasil inovasinya bisa berdampak positif terhadap perkembangan lembaga.
“Pelatihan ini diharapkan betul-betul merangsang dan melatih kita untuk bisa mengeluarkan gagasan-gagasan ilmiah sesuai dengan fungsi dan disiplin keilmuan di unit dan pekerjannya masing-masing,” paparnya.
Sebagai kaum terpelajar, kata Syafi’i, hendaknya bisa mengeksplor kemampuan meneliti melalui karya tulisnya. Oleh karena itu, sekecil apapun gagasan yang muncul harus ditulis guna untuk mengembangkan diri dan lembaga.
“Untuk itu, agar gagasan itu bisa memberikan manfaat harus ditulis dan dipublikasikan,” pungkasnya.
