• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

UIN Malang dan Uinsa Gelar Tahlil dan Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

UIN Malang dan Uinsa Gelar Tahlil dan Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Zoom tahlil dan do'a korban tragedi kanjuruhan Malang. (Foto: tangkapan layar)
Zoom tahlil dan do'a korban tragedi kanjuruhan Malang. (Foto: tangkapan layar)

Malang, NU Online Jatim
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang bersama Rektor Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa) menggelar Tahlil dan Do’a untuk Korban Tragedi Kanjuruhan secara virtual melalui Zoom Meeting, Jum’at (07/10/2022).


Rektor UIN Malang, Prof Dr Zainuddin MA mengatakan, tragedi ini menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa segala hal yang berkaitan dengan olahraga harus sportif dan lebih baik ke depannya.


“Sehingga olahraga memberikan kesatuan dan persatuan bagi bangsa ini,” katanya.


Menurutnya, inisiasi terkait do’a bersama atas korban baik dari yang telah meninggal maupun luka-luka. Yang satu Arema dan yang satu Persebaya antara Malang dan Surabaya yang terus bersahabat sampai hari ini.


“Ketika ada peristiwa seperti ini kita harus berempati kepada supporter maupun pemain. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadirannya melalui zoom ini untuk bersama-sama membacakan tahlil dan deklarasi atas tragedi ini,” jelasnya.


Sementara Rektor Uinsa, Prof Ach Muzakki M.Ag menjelaskan, dukamu adalah dukaku, dukamu dan dukaku adalah duka semua orang. Derita yang di alami adalah derita semua bersama. “Kita tidak berkeinginan itu terjadi, tragedi 01 Oktober 2022 merupakan tragedi terbesar d seluruh dunia, maka solidaritas harus bisa mengikat kita semua,” terangnya.


Untuk itu, semua berdo’a bersama untuk para korban yang angkanya semakin banyak yakni 125 beserta korban luka berat dan ringan. Malam ini simbol kebersamaan dan inisiasi bersama antara UIN Malang, UIN Surabaya serta Kopertais Wilayah IV Surabaya.


“Duka ini adalah duka bersama, kemanusiaan kita menjadi tragedi terbesar di seluruh dunia, bersama-sama bergandengan tangan untuk kemanusiaan yang sedang terkoyak di Malang,” tandasnya.


Tragedi Kanjuruhan bukan hanya tragedi sepak bola. Lebih dari itu, ia adalah tragedi kemanusiaan. Tidak ada satu event sepak bola yang memakan korban dengan jumlah yang begitu fantastis sepanjang sejarah sepak bola tanah air, bahkan dunia.


Sekalipun demikian, tragedi dan kesedihan ini tidak akan melemahkan dan memecah belah semua sebagai bangsa. Sepak bola adalah olahraga yang selama ini telah berhasil menyatukan semua orang sebagai bangsa di tengah dorongan segelintir orang yang hendak memecah belah dengan isu-isu agama, ras dan golongan.


Pendidikan Terbaru