• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 5 Mei 2024

Pendidikan

UIN Malang Hadirkan Prof Said Agil Al Munawar saat Nuzulul Qur’an

UIN Malang Hadirkan Prof Said Agil Al Munawar saat Nuzulul Qur’an
Prof Dr H Said Aqil Husain Al Munawar MA saat peringatan Nuzulul Quran di UIN Malang. (Foto: NOJ/ Humas UIN Malang)
Prof Dr H Said Aqil Husain Al Munawar MA saat peringatan Nuzulul Quran di UIN Malang. (Foto: NOJ/ Humas UIN Malang)

Malang, NU Online Jatim

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar peringatan Nuzulul Qur'an yang dipusatkan di Aula Rektorat lantai 5 UIN Malang, Senin (17/04/2023). Agenda tersebut menghadirkan Prof Dr H Said Aqil Husain Al Munawar MA.

 

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh dosen dan karyawan UIN Malang itu juga digelar Khotmil Qur'an yang dilaksanakan secara online.

 

Rektor UIN Malang, Prof Dr HM Zainuddin MA mengucapkan terima kasih atas kebersediaan Prof Said Aqil menghadiri kegiatan di kampus Islam unggul bereputasi internasional itu.

 

Prof Zainuddin juga meminta doa kepada Prof Said Aqil atas sedang berlangsungnya pembangunan kampus III UIN Malang yang berada di Jalan Locari Desa Precet, Kota Batu. "Proses pembangunan kampus III kali ini bekerja sama dengan Saudi Found Development (SFD)," tuturnya.

 

Sementara itu, Prof Said Aqil dalam tausiyahnya mengatakan bahwa membahas isi Al-Qur’an tidak akan ada habisnya. Seperti apa yang termaktub dalam Al-Qur’an bahwa jika air lautan dijadikan tinta dan ranting pohon jadi penanya, maka akan habis dan tidak akan cukup untuk mencatat kandungan isi Al-Qur’an.

 

"Al-Qur'an diturunkan melalui tiga periode, mulai dari lauhul mahfudz hingga ke bumi, dan diturunkan secara berangsur-angsur untuk menjawab atas kasus permasalahan yang dihadapi oleh umat," jelasnya.

 

Jika ada yang mengatakan Al-Qur'an ini sudah jadul di era digital ini, lanjut Prof Said Aqil, sejatinya ini menunjukkan bahwa yang berbicara yang jadul. Karena penyajian isi Al-Qur'an tetap aktual.

 

Lalu bagaimana cara Al-Qur’an menjelaskan bahwa isinya itu aktual? Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah sudah menjelaskan bahwa Al-Qur'an ini diturunkan untuk orang yang bertakwa dan beriman. "Dan selain itu Al-Qur’an juga menjadi syifa' atau obat, dan rahmat bagi yang beriman," terangnya.

 

Ketika berbicara Al-Qur’an tentu membutuhkan seperangkat ilmu pengetahuan, yaitu perlu pendekatan dengan ulumul quran, sebagaimana untuk memahami isi hadits pun dibutuhkan ulumul hadits. "Jadi jika ingin memahami isi Al-Qur’an dan Hadits dibutuhkan ilmu," tegasnya.

 

Mantan Menteri Agama RI ini menuturkan, untuk bisa memahami petunjuk dalam Al-Qur'an dalam Al-Qur’an sudah ditegaskan untuk dibaca, bukan didengarkan saja. Bisa jadi yang mendengarkan tidak mengetahui ujungnya isi dari ayat yang didengarkan.

 

"Akan tetapi jika dibaca maka akan melihat langsung seperti apa kalimatnya. Bahkan membaca Al-Qur’an saja dalam setiap hurufnya mengandung 10 kebaikan," tuturnya.

Al-Qur’an itu, tambah dia, dalam setiap hurufnya memiliki makna dan dalam Al-Qur’an itu terdapat 77994 kosa kata. Maka dari itu, bagi yang memahami isi Al-Qur’an beserta ilmunya maka orang tersebut akan selalu disertai oleh para malaikat Allah SWT.

 

"Orang yang memuliakan ahlul Qur'an maka Allah akan memuliakan orang tersebut," pungkasnya.


Pendidikan Terbaru