Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Malang (Unisma) terus berupaya menambah fasilitas kampus untuk penunjang prestasi para mahasiswa. Salah satunya yakni proses peletakan batu pertama pembangunan Ball Room dan Sport Center.
Rektor Unisma, Prof Maskuri mengatakan, gedung yang akan dibangun ini kelak digunakan sebagai pusat olahraga berstandar nasional. Kendati luas lahan belum terlalu lebar, namun pemanfaatan akan tetap optimal bisa digunakan berbagai macam olahraga.
"Sebetulnya idealnya stadion, namun karena lahan disini terbatas insyaallah nanti akan kami bangun lagi di lahan kampus 2 Unisma yang ada di Kecamatan Karangploso," katanya kepada NU Online Jatim, Rabu (23/03/2022).
Prof Maskuri mengungkapkan, estimasi anggaran untuk pembangunan gedung tersebut ditaksir senilai Rp 4,6 miliar. "Durasi pengerjaan selama kurang lebih lima bulan, tetapi sebenarnya dari arsitektur meminta masa pengerjaan selama tiga bulan," ungkapnya.
Tidak hanya itu, kedepan bukan hanya Ball Room dan Sport Center, tetapi juga tengah menyiapkan gedung di tiga tempat. Pertama, sebuah gedung laboratorium fakultas peternakan yang berada di kawasan Jenglong luas lahan setengah hektar. Kedua, pembangunan pusat produksi kopi diatas lahan seluas lima hektar.
“Serta yang ketiga di wilayah Kebonagung sebagai laboratorium Agrotek di atas lahan seluas satu hektar. Karena target kami adalah adanya luaran-luaran produk yang dihasilkan,” pungkas pria yang pernah ikut program Short Course di Canada ini.
Tampak hadir Ketua Dewan Pembina Yayasan Drs KH Achmad Noersjahid Wiyoto, Ketua Umum Yayasan Unisma Prof Dr H Yaqub Cikusin, serta Ketua Pengawas Yayasan Unisma Dr H M Ilyas Thohari.
Selain peletakan batu pertama, juga dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan kepada keluarga yang namanya diabadikan sebagai nama auditorium, hall dan ruang seminar maupun ruang-ruang sidang di Unisma.
Beberapa diantaranya keluarga KH Hasyim Latif yang diabadikan sebagai nama Hall di Gedung Ar-Rozi lantai 1. Kemudian Prof Dr KH M Tolchah Hasan sebagai nama ruangan auditorium di Gedung Al-Asy’ari.
Selanjutnya dari keluarga KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan Syaikhona Cholil yang diabadikan sebagai nama ruang seminar di Gedung Usman Bin Affan.
