Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Malang (Unisma) terus mengukir prestasi yang membanggakan di tengah pandemi Covid-19. Yang terbaru adalah prestasi universitas terbaik keempat dari 328 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur dan menjadi urutan ketiga di kategori bidang publikasi.
Hal tersebut membuat Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri, M.Si. bersyukur atas capaian yang telah diraih. Bagaimana tidak, dari 328 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) banyak universitas yang peringkatnya menurun, namun Unisma bisa mempertahankan posisinya.
"Kita tahun lalu juga diurutan keempat dan di tahun 2020 bisa mempertahankan posisi. Pencapaian ini membuat kami bangga, karena banyak universitas yang mengalami penurunan peringkat dan kami masih bisa bertahan," ungkap Rektor Unisma, Kamis (10/12/2020).
Untuk meningkatkan prestasi, Prof Maskuri akan terus menggencarkan program tata kelola mutu para dosen dan mahasiswa untuk bisa terus berkreasi dan mengembangkan ide-ide.
"Kami akan terus memacu kreasi untuk membangun pengembangan pendidikan di Unisma baik dari segi kerjasama dengan industri, perguruan tinggi luar maupun dalam negeri, media massa dan juga pemerintahan," katanya.
Di sisi lain, Unisma juga mendapatkan peringkat ketiga dalam di kategori publikasi. Ini merupakan capaian yang sangat baik untuk menutup tahun 2020.
"Jadi dalam publikasi itu ada karya ilmiah seperti jurnal, buku dan partner bersama media massa. Ini juga bukan hanya dari dosen, namun juga mahasiswa kami," tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Maskuri menjelaskan, program-program yang dilaksanakan oleh Unisma merupakan bentuk kerjasama dengan seluruh lembaga hingga pemerintahan luar negeri seperti China.
"Saya contohkan, seperti pada program modal untuk penanaman padi yang disebut SIPLO. Itu program dari dosen Unisma yang bisa memproduksi 14 ton padi dalam satu hektar. Adapun juga kerjasama kami dengan Pemerintah China, untuk program penanaman jagung yang juga bisa memproduksi 14 ton dalam satu hektar," jelasnya.
Peran mahasiswa pun juga tak ketinggalan, seperti pada program Pengembangan Kreatif Mahasiswa (PKM) dan Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) yang didanai langsung oleh pihak Unisma sebesar 10 juta rupiah untuk satu proposal.
"Kami sudah siapkan dana 1,5 miliar rupiah untuk program ini. Sudah berjalan selama dua tahun dan sudah ada sekitar 35 sampai 50 proposal yang kami setujui untuk memulai program tersebut. Ini menjadi pacuan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan kreatifitasnya agar kelak bisa berguna bagi masyarakat luas," paparnya.
Terakhir, Prof Maskuri berharap dengan adanya program-program yang telah dijalankan dapat meningkatkan prestasi Unisma.
"Kedepan kita tetap akan meningkatkan mutu Unisma. Semoga nanti bisa masuk dalam tiga besar ataupun bisa berada di peringkat satu se-Jawa Timur. Apalagi di tahun 2021 nanti Unisma akan memasukkan tujuh program studi mendapatkan akreditasi international," pungkasnya.
