Oleh: Ainur Rido*
Syaikhona Kholil Bangkalan adalah ulama yang mashur akan kewaliannya, meski demikian beliau juga produktif dalam penulisan karya yang menjadi referensi para ulama di tanah air. Beberapa fan ilmu yang telah ditulis seperti fikih, gramatika Arab, tafsir telah diproses untuk kemudian dicetak.
Di antara beberapa karya beliau adalah syarh kitab Jurumiyah. Dalam perspektif filologi, naskah syarh tersebut beralaskan kertas Eropa, dengan bentuk halaman recto verso. Penulisan teks menggunakan tinta warna hitam dengan sedikit penggunaan tinta merah di beberapa bagian parateks. Penomoran naskah diletakkan di bagian tengah atas setiap halaman menggunakan penomoran Arab. Total keseluruhan halaman naskah ini berjumlah 92, dengan berbahasa Arab.
Pada setiap halaman verso terdapat catchword di sisi kiri bawah halaman. Teks utama (matn) ditulis dalam 3 sampai 4 baris dalam blok teks, 3 baris pada halaman 1-17 dan 4 baris pada halaman 18 sampai halaman terakhir. Setiap halaman dikelilingi parateks berupa penjelasan (syarh) terhadap teks utama (matn).
Kondisi fisik naskah ternilai sangat baik, keseluruhan teks dapat dibaca dengan jelas dan jumlah halaman lengkap. Halaman naskah tertimpa cairan yang meninggalkan bercak di bagian bawahnya, akan tetapi tidak mengganggu kejelasan tulisan.
Naskah Syarh al-Khalil berisi penjelasan (syarh) yang dituliskan oleh Syaikhona Kholil Bangkalan (wafat 1925 M.) terhadap teks Matn Al-Ajurrumiyyah karya Syaikh Ibnu Ajurrum (wafat 1324 H.).
Pada tahap selanjutnya parateks syarh tersebut merupakan codex uniqum, yaitu naskah karya langsung pengarangnya, dalam hal ini adalah karya Syaikhona Kholil Bangkalan. Naskah Syarh ini berada dalam bidang kaidah bahasa Arab Nahwu, dimulai dengan pembahasan definisi kalam disertai pembagiannya, dan diakhiri dengan pembahasan al-Makhfudlat (isim-isim yang di-khafad-kan). Penulisan naskah selesai pada tahun 1295 Hijriah bertepatan dengan tahun 1878 Masehi sebagaimana tercantum pada kolofon naskah.
Pada halaman terakhir, Syaikhona Kholil menuliskan judul kitab dengan ‘KITAB NAHWO’ beraksara latin. Hal ini menjadi indikasi bahwasanya ia telah mengusai tata cara penulisan aksara latin pada masa tersebut, yang saat itu (akhir abad ke-20 Masehi) penggunaan aksara latin masih dianggap asing.
Naskah ini telah melalui proses tahqiq al-makhthutah yang dilaksanakan oleh Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Kholil Bangkalan (LTI-SKB). Hasil dari proses tersebut berupa kitab yang siap baca dan telah dicetak serta dilaunching dalam waktu dekat, tepatnya pada tanggal 18 April 2023 ba’da tarawih di PP. Syaikhona Kholil Bangkalan.
*Alumni Annuqoyyah, Magister Filolog Universitas Pajajaran, Pengurus Nahdlatut Turots
