Surabaya, NU Online Jatim
Vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan pemerintah sejatinya harus dilaksanakan sebanyak dua kali penyuntikan. Hal tersebut dikarenakan agar penerima vaksin memiliki antibody yang maksimal untuk mencegah penularan Covid-19.
KH Marzuki Mustamar turut mengikuti vaksinasi dosis kedua pada Rabu (10/03/2021). Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut mengingatkan masyarakat agar tidak ada lagi keraguan terkait program preventif pemerintah ini.
“Masyarakat tidak usah ragu. Karena menjaga dan melindungi kehidupan itu penting. Tanpa itu kita tidak bisa beribadah dan beraktivitas dengan normal dan tenang,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang ini menambahkan, bahwa kiai-kiai sepuh di NU sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa vaksin Covid-19 halal dan maslahah. Dengan demikian masyarakat harus mendukung dan mengikutinya.
“Jika kiai-kiai sepuh seperti KH Anwar Manshur, KH Agoes Ali Masyhuri, dan yang lain sudah divaksin, kita juga harus percaya dan mau divaksin,” jelasnya.
Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini juga menjelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk kiai di lingkungan PWNU Jawa Timur dilaksanakan dua gelombang. Salah satunya adalah atas pertimbangan usia.
“Sebanyak 107 peserta vaksinasi dengan usia 18 sampai 59 tahun dilaksanakan hari ini, sedangkan kiai dengan usia di atas 60 tahun dengan jumlah 28 orang akan melakukan vaksin pada tanggal 24 Maret mendatang,” jelasnya.
Selain itu, Kiai Marzuki, sapaan akrabnya bercerita bahwa setelah vaksinasi pertama yang dilakukan pada Selasa (23/02/2021) lalu dirinya tidak mengalami efek samping apa pun.
“Setelah vaksinasi pertama saya tidak merasakan apa-apa. Alhamdulillah kondisi tubuh saya vit,” pungkasnya.
Editor: Syaifullah
