• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Penghina Ansor dan Banser, Alfian Tanjung Akhirnya Minta Maaf

Penghina Ansor dan Banser, Alfian Tanjung Akhirnya Minta Maaf
Alfian Tanjung menyrang Ansor dan Banser. (Foto: NOJ/Dtk)
Alfian Tanjung menyrang Ansor dan Banser. (Foto: NOJ/Dtk)

Surabaya, NU Online Jatim

Adalah Alfian Tanjung, akhirnya meminta maaf kepada keluarga besar Nahdatul Ulama, khususnya Gerakan pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser. Karena yang bersangkutan pernah memberikan pernyataan yang dianggap telah menghina organisasi tersebut.

Hal itu disampaikan Alfian Tanjung dalam jumpa pers sekalian penyampaian permintaan maaf atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan kepada Ansor dan Banser. Penyampaian maaf dilakukan secara virtual, Rabu (23/9/2020).

 

"Saya Alfian menyatakan permohonan maaf saya kepada keluarga besar Ansor, Banser dan NU," kata Alfian.

 

Ia juga berjanji akan terus bersama dengan keluarga besar NU untuk memerangi musuh-musuh negara, yang ingin memecah belah persatuan bangsa.

 

"Mohon maaf jika ada kata-kata saya yang kurang tepat, tapi saya akan mengajak khususnya diri saya dan anak-anak muda NU untuk menjaga kedaulatan bangsa dari musuh-musuh negara," katanya.

 

Sebelumnya, beredar video pernyataan dia yang sedang menyampaikan pidato di hadapan jamaah. Dalam video itu dia kerap memaki pemerintah Indonesia dan menyebut Ansor Banser sebagai keturunan Partai Komunis Indonesia atau PKI.

 

"Karena dulu yang membunuh ulama itu adalah pemuda rakyat PKI, ketika terjadi serangan balik oleh Banser, Banser membunuh orang-orang PKI, maka tidak semua orang-orang PKI itu tidak diselesaikan terutama yang tokoh-tokohnya. Akibatnya tokoh-tokoh PKI masa lalu punya anak, punya cucu jadi pengurus Banser," ujar Alfian dalam video yang beredar.

 

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Adung Abdul Rochman mengatakan menerima permintaan maaf tersebut. Hal itu dilakukan sebagai wujud jalinan persaudaraan yang harus selalu dibina.

 

"Sebagai sesama Muslim dan warga NKRI, kita menerima permintaan maaf Ustadz Alfian Tanjung. Hal ini kita lakukan karena kita ingin menjaga kerukunan dalam satu keyakinan dan satu kedaulatan negara," kata Adul Rochman.

 

Ia pun mengajak untuk selalu bersama dalam menjaga nama baik bangsa dan negara, serta berharap hal seperti itu tidak terulang kembali.

 

"Mari kita saling menjaga nama baik dalam berbangsa dan bernegara demi menjaga kerukunan bersama," ujarnya.

 

Dalam agenda tersebut juga dibacakan lima perjanjian yang telah ditandatangani oleh Alfian Tanjung sebagai tergugat dan GP Ansor sebagai penggugat.

 

Adapun isi lima kesepakatan tersebut antara lain:

1. Tergugat mau mengakui kesalahan dan dampak perbuatannya kepada Ansor/Banser dan NU.

2. Tergugat akan melakukan konferensi pers dan permintaan maaf kepada publik atas pernyataan yang telah dibuat.

3. Tergugat berjanji akan menjaga nama baik, harkat dan martabat Ansor/Banser dan NU.

4. Tergugat bersedia membayar denda sebesar Rp.999.000, yang nantinya akan disalurkan kepada masjid KH Abdurrahman Wahid.

5. Penggugat memaafkan tergugat dengan syarat tergugat tidak mengulagi kesalahan tersebut.


Editor:

Metropolis Terbaru