• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Madura

Pesan Menyejukkan Gus Reza di Harlah ke-98 NU di Sumenep

Pesan Menyejukkan Gus Reza di Harlah ke-98 NU di Sumenep
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Ahmad Reza Zahid. (Foto: NOJ/Istimewa)
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Ahmad Reza Zahid. (Foto: NOJ/Istimewa)

Sumenep, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Ahmad Reza Zahid atau Gus Reza, mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk berkhidmat sebagaimana dicontohkan oleh para pendahulu Nahdlatul Ulama (NU). Jika kemudian terjadi perbedaan pendapat, hal itu semestinya dijadikan ruang untuk perubahan menjadi yang lebih baik.

 

Hal itu disampaikan Gus Reza saat menyampaikan tausiyah di acara Harlah ke-98 NU sekaligus pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang dan Ranting NU se Kecamatan Guluk-Guluk, di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, pada Ahad (07/03/2021).

 

“Dengan merefleksikan perjuangan-perjuangan ulama terdahulu, harapannya kita bisa mengambil hikmah dari sejarah-sejarah gemilang yang beliau torehkan,” kata Gus Reza dikutip dari laman resmi Pengurus Cabang NU Sumenep, pcnusumenep.or.id, Selasa (09/03/2021).

 

Dalam hal perbedaan pandangan di lingkungan NU, Gus Reza mengatakan bahwa NU menghargai yang namanya perbedaan. Bahkan, menurutnya, acap kali NU sebagai organisasi jam’iyah diniyah ijtima’iyah merangkul semua pihak atas nama kemanusiaan.

 

“Perbedaan-perbedaan itu sudah ada sejak zaman dahulu. Para waliyullah di masa itu tetap merangkul perbedaan untuk perubahan ke arah yang lebih baik,” ujar Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur itu.

 

Itu pula yang dipegang dan dijalankan oleh para pendiri NU dulu. Karena itu warga NU diminta untuk senantiasa meneladani para muassis sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan yang terus berkembang.

 

“Sebab, NU sekarang tetap berkomitmen untuk menjaga bangsa dan negara ini dari berbagai ancaman. Utamanya ideologi-ideologi yang akan memecah belah keberagaman kita,” kata Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur itu.

 

Editor: Nur Faishal


Madura Terbaru