• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 26 Juni 2024

Rehat

IN MEMORIAM CAK IPUL

Cak Ipul, Sosok Motivator dan Guru Jurnalistik yang Perhatian

Cak Ipul, Sosok Motivator dan Guru Jurnalistik yang Perhatian
Almarhum Syaifullah Ibnu Nawawi. (Foto: NOJ)
Almarhum Syaifullah Ibnu Nawawi. (Foto: NOJ)

Meski saya belum pernah bertemu secara langsung dengan Pemred NU Online Jatim, Bapak Saifullah Ibnu Nawawi atau Cak Ipul, namun perhatian beliau sangat saya rasakan terutama pada saat beliau mengirimkan tulisan yang didapatkannya dari penulis keislaman NU Online.


"Mas, saya dapat kiriman berita dari salah satu ustadz di Bangkalan. Kalau ada waktu, sebaiknya panjenengan bersilaturahim karena yang bersangkutan termasuk salah seorang penulis keislaman di NU Online. Kalau jadi bertemu, sampaikan salam saya karena hingga kini sebelum sempat bertemu," begitulah isi pesan yang disampaikannya melalui WhatsApp dari beliau.


Tidak hanya perhatian, arahan dan bimbingan pun seringkali beliau berikan. Hal itu terjadi saat saya meminta arahan terkait minat saya yang ingin mengikuti kelas jurnalistik NU Online.


"Kegiatan kelas menulis di NU Online memang di desain berbayar. Hal tersebut bukannya tanpa alasan, salah satunya adalah melihat keseriusan peserta dalam mengikuti seluruh sesi dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab," ucap beliau.


"Silahkan mengikuti kegiatan tersebut dengan biaya yang telah ditentukan. Karena berkali-kali kegiatan pelatihan menulis utamanya di NU gagal di tingkat follow up lantaran peserta kurang serius. Salah satunya lantaran tanpa biaya alias gratis," arahan beliau.


Cak Ipul kemudian memberikan motivasi kepada saya bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk meraih kemampuan menulis hingga di tingkat ahli. Menurutnya, pelatihan hanya sebagian proses yang bisa dilewati, tetapi bukan faktor utama.


"Yang paling menentukan adalah konsistensi, dan terus belajar kekurangan yang ada. Mencoba hal baru dan seterusnya. Dan di NU, hal tersebut sangat terbuka lebar. Anda bisa menjadi penulis rujukan untuk NU di Bangkalan atau Madura, asal ya itu tadi istiqamah," itulah pesan terakhir yang beliau sampaikan kepada saya.


Hal itulah tadi yang menjadikan sosok motivator dan guru jurnalistik yang penuh perhatian dengan anak didiknya.


Rehat Terbaru