• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Rehat

Kajian Agama Ning Imaz Jadi Rujukan bagi Perempuan Muda

Kajian Agama Ning Imaz Jadi Rujukan bagi Perempuan Muda
Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz. (Foto: NOJ/NU Network)
Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz. (Foto: NOJ/NU Network)

Surabaya, NU Online Jatim

Nama lengkapnya adalah Imaz Fatimatuz Zahra dan lebih akrab disapa Ning Imaz. Merupakan putri dari pasangan almaghfurlah KH Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Hj Eeng Sukaenah, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Ihsan Lirboyo, Kediri. 

 

Dari catatan NU Online, Ning Imaz sendiri merupakan cucu dari Syekh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampasy pengarang kitab Siraj ath-Thalibin. Ilmu dari sang ayah dan kakeknya itu mengantarkannya menjadi penghafal Qur'an (hafidzah) dan ahli fikih. Kecintaanya pada bidang ini terlihat sejak duduk di bangku tsanawiyah.


Dirinya turut aktif dalam diskusi antarahli keilmuan Islam, utamanya fikih di lingkungan pesantren yang berafiliasi dengan NU atau biasa dikenal dengan forum bahtsul masail. Ketekunan dalam bidang fikih juga membawa perempuan ini turut berdakwah membidik anak muda melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. 


Ning Imaz juga menjadi pengisi kajian tetap "Suara Muslimah" di kanal Youtube NU Online. Salah satu pembahasan yang pernah dimuat yakni soal suara perempuan yang sering dianggap aurat. Dalam tayangan Youtube NU Online, Kamis (07/07/2022) dirinya mengatakan jika menghukumi kasidah artinya menghukumi suara perempuan, dan dalam konsep hukum fikih bukanlah termasuk aurat.


Meski demikian, aktivis bahtsul masail itu memberi catatan kritis. “Namun, dengan catatan, dalam penyampaian suara tersebut tidak dibuat-buat atau tidak sengaja untuk menggoda lawan jenis, ” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa dalam kasus kasidah justru mengandung perkara yang ma'ruf yaitu shalawatan. Menurut dia, shalawatan ada syiarnya yang dapat mengajak orang lain untuk menyukai shalawat, daripada terus mendengarkan lagu-lagu Barat, misalnya.


“(Kasidah shalawat) ini kan juga ketika diniati untuk mensyiarkan Islam, untuk memuji Nabi, itu justru sesuatu yang amat baik, sehingga hukumnya tentu saja diperbolehkan,” tegasnya.

 

Selain mengajar di pesantren, istri dari Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Kaliwungu, Kendal, Gus Rifqi Muslim Suyuti ini juga terus semangat belajar, termasuk kuliah di Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo.

Nama Ning Imaz sempat menjadi perhatian karena ada salah seorang pegiat media sosial yang menghina dirinya. Semua bermula dari cuitan yang bersangkutan di Twitter dan mengunggah potongan video Ning Imaz.  Di dalam video yang diproduksi oleh NU Online itu, Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir surat Ali Imran ayat 14. Video ini juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?.


Yang pasti, kendati perempuan, kapasitas keilmuannya demikian diperhitungkan. Kajian agama yang diampu juga menjadi rujukan khususnya kalangan perempuan muda. Karena kaya sudut pandang dan mendalam. 


Rehat Terbaru