• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Rehat

Kisah Perempuan Terbebas dari Siksa Kubur karena Sedekah Ibunya

Kisah Perempuan Terbebas dari Siksa Kubur karena Sedekah Ibunya
Sedekah dan shalawat anggota keluarga ternyata dapat membebaskan dari siksa kubur. (Foto: NOJ/DDu)
Sedekah dan shalawat anggota keluarga ternyata dapat membebaskan dari siksa kubur. (Foto: NOJ/DDu)

Tidak ada perbuatan yang sia-sia di hadapan Allah SWT. Semua ada arti dan memberikan pengaruh besar kepada yang melakukan. Hanya saja, kita tidak pernah tahu, amal apa dan mana yang benar-benar diterima.

 

Dikisahkan dalam kitab As’ad Arrafiq syarah dari Sulam At-Taufiq halaman 29, pada suatu masa ada seorang ibu yang ditinggal mati oleh anak perempuannya. Kesehariannya tiada yang menemani. Makan minumnya selalu dibayang-bayangi keadaan sang putri. Rasa khawatir akan keadaan putrinya di alam kubur semakin menyiksa.

 

Hingga pada suatu hari sang ibu itu sowan kepada Imam Hasan yang pada masa itu adalah seorang alim.

 

“Wahai Imam Hasan, tolong berikan aku sebuah amalan agar aku bisa melihat keadaan putriku di alam kubur sana,” pintanya.

 

“Apakah kamu benar-benar menginginkannya?” jawab Imam Hasan memastikan.

 

“Benar,” ucap ibu tersebut dengan penuh keyakinan.

 

“Lakukanlah shalat 4 rakaat setelah shalat Isya. Pada setiap rakaat, selesai membaca Fatihah, bacalah surat at-Takasur. Setelah itu, menghadaplah ke arah barat laut dan bershalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW hingga tertidur.”

  

Ibu itu pun segera melaksanakan apa yang telah diberikan Imam Hasan. Dalam mimpinya ibu tersebut sungguh bertemu dengan sang putri, yang mana sedang disiksa. Tidak tega melihat kejadian tersebut, sang ibu pun terbangun dari mimpinya.

 

Keesokan harinya, sang ibu itu datang lagi kepada Imam Hasan dan menjelaskan apa yang disaksikan.

 

“Wahai Imam Hasan, kemarin saya sudah melaksanakan amalan yang engkau berikan. Dan saya benar-benar bertemu dengan putri saya dalam keadaan sedang disiksa. Tolong berikan saya amalan lagi agar putri saya terbebas dari siksa.”

 

Lalu Imam Hasan menyuruh ibu tersebut untuk bersedekah yang pahalanya ditujukan untuk sang putri.

 

Selang beberapa hari setelah sowannya ibu tersebut, Imam Hasan bermimpi. Dalam tidur itu, Imam Hasan bertemu dengan seorang perempuan yang berada di sebuah singgasana yang di atas kepalanya terdapat mahkota berkilau. 

  

“Apakah engkau mengenalku wahai Imam Hasan?” tanya perempuan itu,

 

“Tidak. Lalu siapakah engkau?” tanya Imam Hasan.

 

“Aku adalah putri dari seorang ibu yang datang kepadamu,” jawabnya.  

 

“Tapi, apa yang diceritakan ibumu itu berbeda dengan yang sekarang aku lihat. Bagaimana itu bisa terjadi?” tanya Imam Hasan penasaran.

 

“Sesuai amalan yang engkau berikan kepada ibu saya, bersedekah yang pahalanya itu ditujukan kepadaku, dan amalan itulah yang membuatku terbebas dari siksa kubur. Tepat pada hari itu juga, ada seorang waliyullah yang bershalawat sebanyak tiga kali yang pahalanya ditujukan kepada ahli kubur, dan amalan itulah yang membuatku mulia seperti yang engkau lihat,” cerita perempuan itu kepada Imam Hasan.

  

Lalu, Imam Hasan-pun menceritakan mimpinya kepada ibu tersebut. Mendengar penuturan Imam Hasan, ibu tersebut pun merasa lega dengan keadaan putrinya di alam kubur sana.

 

Hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini adalah jangan pernah meremehkan kebaikan, terutama sedekah. orang tua, demikian pula anak dan keluarga hendaknya terus mendoakan dan mengirimkan kebaikan kepada mereka yang telah meninggal. Dan yang juga perlu dicatat adalah, perbanyak membaca shalawat. ​


Editor:

Rehat Terbaru