• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Kunjungi Gua Tsur dan Menunggu Proyek Mercusuar Jabal Thawr Cultural District

Kunjungi Gua Tsur dan Menunggu Proyek Mercusuar Jabal Thawr Cultural District
Gua Tsur akan dibangun Jabal Thawr Cultural District yang kian menarik untuk dikunjungi. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Gua Tsur akan dibangun Jabal Thawr Cultural District yang kian menarik untuk dikunjungi. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Makkah, NU Online Jatim

Usai melaksanakan seluruh prosesi umrah, maka biasanya jamaah akan memanfaatkan waktu berada di Makkah dengan ibadah di Masjidil Haram. Dan di antara kegiatan tersebut, tidak sedikit yang menggunakan waktu yang ada dengan melakukan perjalanan ke sejumlah kawasan bersejarah. Salah satunya adalah Gua Tsur.


Saat berada di lokasi, penulis bersama rombongan belum bisa masuk ke gua legendaris dan penuh sejarah perjuangan tersebut. Maklum, pihak Kerajaan Saudi Arabia sedang melakukan pemugaran dan berencana membangun Jabal Thawr Cultural District.

 

“Nantinya, di lokasi ini akan dibangun beberapa destinasi wisata pendukung dari mulai kafe hingga mueum hijrah,” kata salah seorang pemandu wisata kepada rombongan.


Benar juga, di kawasan ini memang terdapat sejumlah rencana pembangunan yang demikian mengagumkan. Kawasan Gua Tsur yang sebenarnya demikian tandus, akan disulap menjadi kawasan yang ramah bagi para pelancong. Dan tidak semata akan mendapatkan sensasi berbeda, selama berada di sini akan ada aspek pengetahuan bagi pengunjung. Salah satunya adalah akan dibangunnya museum hijrah.


“Dengan demikian, pengunjung dapat merasakan bagaimana perjalanan hijrah nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah dan dikejar kalangan kafir di kawasan ini,” terang sang guide.

 

Makna Historis Gua Tsur

Seperti diketahui, Gua Tsur adalah tempat persembunyian Nabi Muhammad  SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq dari kejaran kaum kafir Quraisy. Gua ini terletak sekitar tujuh kilometer dari Makkah ke arah Thaif. Berada di salah satu puncak gunung Jabal Tsur yang cukup tinggi dan memiliki medan yang terjal serta bebatuan.


Dikutip dari buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah oleh Asima Nur Salsabila, ruangan Gua Tsur mempunyai tinggi 1,25m dengan panjang 3,5 m, dan lebar 3,5 m. Bila dilihat dari depan, gua ini terlihat seperti wajan yang ditelungkupkan. Gua Tsur memiliki dua pintu masuk yang terletak di bagian timur dan barat. Pintu gua sebelah barat itulah yang digunakan Nabi SAW beserta Abu Bakar untuk masuk dan bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy.


Kalau membaca sejumlah referensi, Gua Tsur diabadikan dalam Al-Qur'an pada surat At-Taubah ayat 40. Surat ini mengisahkan peranan Gua Tsur dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Ayat tersebut adalah: Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya, yaitu ketika orang-orang kafir mengeluarkannya dari Mekah, sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya:Janganlah engkau berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangannya pada Muhammad, dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya , dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan, kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. (QS At Taubah ayat 40)


Dikutip dari buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah oleh Muslim H Nasution, saat persembunyian Nabi Muhammad dan Abu Bakar, Allah menunjukkan kebesaran-Nya dengan menempatkan bantuan di mulut Gua Tsur.


Allah menempatkan ribuan laba-laba yang membuat sarang di pintu gua. Selain itu, Allah juga memerintahkan burung-burung merpati liar supaya bersarang dan bertelur di mulut gua. Hewan-hewan inilah yang membuat para kaum kafir Quraisy terkecoh dan menghentikan pencarian Nabi.


Nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga malam. Selama persembunyian itu, Abu bakar selalu melayani Nabi Muhammad. Ketika Nabi SAW tertidur di pangkuannya, ia disengat binatang dari sebuah lubang yang ia tutupi. Abu Bakar menahan sakit sekuatnya sampai meneteskan air mata hingga jatuh di wajah Nabi SAW. Lalu Nabi SAW meludahi lukanya dan dalam sekejap rasa sakit tersebut hilang.


Menurut Moenawar Khalil dalam bukunya Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, ketika bersembunyi di Gua Tsur, Nabi Muhammad dan Abu Bakar diberi bantuan dari luar gua oleh kedua anak Abu Bakar, Abdullah dan Asma serta Amir bin Fuhairah pembantu Abu Bakar. Setiap petang Abdullah pergi ke gua Tsur dengan membawa berbagai berita dari Makkah, terutama berita tentang Nabi dan segala perbuatan kaum kafir Quraisy. Pada malam harinya, ia bermalam di dekat gua tersebut dan kembali ke Makkah sebelum terbit fajar. Adapun Asma, bertugas menyiapkan makan untuk Nabi Muhammad dan ayahnya.


Sedangkan Amir bin Fuhairah bertugas menggembalakan kambing sampai ke Gua Tsur dan memeras air susunya untuk diminum oleh Nabi dan Abu Bakar. Setelah datang waktu malam, ia menggiring kambing-kambingnya kembali ke Makkah untuk menghilangkan jejak Abdullah dan Asma. Selama persembunyian itu, Rasulullah dan Abu Bakar tidak pernah kekurangan makan dan minum.


Dengan mengunjungi Gua Tsur, maka umat Islam akan semakin menyadari bahwa perjalanan hijrah tidaklah mulus. Peristiwa diawali dengan rencana kafir Quraisy yang akan membunuh Nabi Muhammad di kediamannya. Demikian pula saat rombongan gagal membunuh, maka perburuan terus dilakukan dan sampai di gua ini. Aneka skenario dan kamuflase dilakukan sehingga Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dapat selamat hingga sampai ke Madinah.


Gua Tsur memberikan sensasi berbeda bagi umat Islam yang melakukan kunjungan ke Makkah. Kendati kelak akan berdiri Jabal Thawr Cultural District dengan beragam keunggulan yang dimiliki, seharusnya tetap menjaga spirit perjuangan dari hijrah Nabi.


Rehat Terbaru