• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Menutup Seluruh Rangkaian Ibadah Umrah dengan Tahallul

Menutup Seluruh Rangkaian Ibadah Umrah dengan Tahallul
Puncak ibadah umrah ditutup dengan tahallul, baik bagi laki-laki dan perempuan. (Foto: NOJ/LDo)
Puncak ibadah umrah ditutup dengan tahallul, baik bagi laki-laki dan perempuan. (Foto: NOJ/LDo)

Makkah, NU Online Jatim

Usai melaksanakan sai, yakni berjalan dari bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, puncak seluruh rangkaian ibadah umrah ditutup dengan tahallul.

 

Tahallul adalah ritual penutup di mana setelahnya selesai pula ibadah umrah atau haji, dan purna sudah kondisi ihram. Jamaah kemudian mencukur rambut kepala atau tahallul usai melaksanakan sai.

 

Tahallul sendiri bermakna mengahalalkan atau penghalalan. Dalam ibadah haji maupun umrah, tahallul berarti menghalalkan hal-hal yang diharamkan. Artinya, segala sesuatu yang diharamkan saat berhaji dan umrah, sudah diperbolehkan saat jamaah haji setelah melaksanakan tahallul.

 

Dalam istilah fikih, kata tahallul berarti keluar dari keadaan ihram karena telah selesai menjalankan amalan haji maupun umrah seluruhnya atau sebagian yang ditandai dengan mencukur atau menggunting beberapa (paling sedikit tiga) helai rambut. Sementara mengutip website Haji dan Umrah, tahallul berarti pembebasan, pelepasan, pembolehan, penghalalan, termasuk pengampunan. Tahallul ditandai dengan menggunting atau mencukur sebagian rambut sekurang-kurangnya tiga helai.

 

Dasar hukum tahallul sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Fath ayat 27: Sesungguhnya kamu tetap memasuki Masjidil Haram (pada masa ditentukan) dalam keadaan aman (menyempurnakan ibadah kamu) dengan mencukur kepala kamu dan kalau (tidak pun) menggunting sedikit rambutnya…” 

 

Sebagaimana di atas telah disebutkan, tahallul adalah ditandai dengan memotong rambut, yang paling sedikitnya adalah 3 helai rambut. Bagi laki-laki, disunahkan mencukur semua rambutnya saat tahallul. Ini didasarkan pada perkataan Syaikh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin : Maka menggundul semua rambut bagi selain wanita adalah lebih utama menurut kesepakatan ulama.

 

Sedangkan bagi perempuan tidak dianjurkan untuk mencukur habis rambutnya, melainkan memendekkannya sepanjang ujung jari saja. Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni menyebutkan: Wanita memotong rambut sepanjang ruas jemari. Kata ‘anmulah’ adalah ujung ruas jemari. Yang dianjurkan bagi wanita adalah dicukur pendek, tidak digundul. Hal itu tidak ada perbedaan di kalangan para ulama.

 

Imam Ahmad mengatakan; Mencukur setiap ujung rambutnya sepanjang ruas jemari. Ini pendapat Ibnu Umar, Syafii, Ishaq, Abu Tsaur. Abu Daud mengatakan: Saya mendengar Ahmad ditanya tentang wanita yang mencukur pendek pada setiap rambutnya? Beliau menjawab; Ya, mengumpulkan seluruh rambutnya di depan, kemudian diambil (dipotong) ujung rambutnya sepanjang ruas jemari.

 

Dalam surat Al-Fath ayat 27, Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah telah membenarkan Rasul-Nya tentang kebenaran mimpi yang akan menjadi kenyataan, yaitu engkau beserta penduduk Makkah lainnya akan memasuki Kota Makkah insyaallah dengan aman dalam keadaan kepala yang sudah dicukur rata atau sekedar dipendekkan saja, tanpa rasa takut (terhadap kaum musyrik), Dia (Tuhan) mengetahui apa yang tidak kamu ketahui itu, dan menjadikan di balik (yang tidak kamu ketahui) itu, kemenangan dalam waktu dekat.

 

Dari penjelasan ayat di atas jelas bahwa seluk beluk tahallul berawal ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya memasuki Makkah dalam keadaan sudah aman tanpa rasa takut atas perlakuan jahat orang musyrik. Maka dapat diartikan bahwa tahallul dimaknai sebagai simbol agar seseorang yang melakukannya terbebas dari ketakutan, kecemasan, dan ketidaknyamanan dalam kehidupan.

 

Sebagian jamaah yang mengikuti proses tahallul, tentunya harus memilih siapa yang paling awal diberikan amanah untuk memotong rambut jamaah. Hal tersebut penting sebagai bentuk penghormatan kepada kalangan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih.

 

“Kalau saya, tahallul bukan semata memotong rambut. Yang juga penting adalah bagaimana lebih menghargai senioritas dan pengalaman,” kata H Nurhadi kepada penulis.

 

Karena itu, yang sangat direkomendasikan pada prosesi ini yakni memastikan siapa dalam rombongan yang dianggap lebih senior secara usia maupun pengalaman. Dengan demikian, maka setiap jamaah harus memastikan kapasitas anggota masing-masing. Dan sebaiknya hal ini diketahui sejak awal, sehingga akan jelas siapa yang paling berhak mencukur rambut jamaah untuk kali pertama.

 

Ada perasaan lega dan puas mana kala prosesi umrah telah sampai di tahapan ini. Apalagi seluruh rangkaian ibadah umrah tersebut dilakukan pada siang Ramadhan, maka nuansanya demikian terasa. Usai mengambil miqat, melakukan tawaf dan sai dengan menjaga berbagai hal yang membatalkan rangkaian umrah merupakan hal yang tidak mudah. Apalagi hal tersebut dilakukan saat siang hari Ramadhan.

 

Masih beruntung selama sai, kondisi area berpenutup sehingga tidak sampai membuat jamaah kepanasan. Di samping kakan dan kiri antara bukit Shafa dan Marwah sebenarnya terdapat air zamzam yang hanya dapat dipandang. Ujian menuntaskan puasa Ramadhan juga demikian dirasakan kala itu.


Rehat Terbaru