• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

Soal Kenyamanan, Gus Ghofur Maimoen Pilih Carry Abaikan Alphard

Soal Kenyamanan, Gus Ghofur Maimoen Pilih Carry Abaikan Alphard
KH Abdul Ghofur Maimoen. (Foto: NOJ/RO)
KH Abdul Ghofur Maimoen. (Foto: NOJ/RO)

Di akun Facebooknya, KH Abdul Ghofur Maimoen bertutur terkait pilihan kenikmatan. Bahwa jika seorang disuruh memilih antara naik Suzuki Carry dan Toyoya Alphard, hampir pasti dia akan memilih naik Alphard.

 

“Tapi, bagaimana jika di dalam Carry itu ada istri mempesona yang sangat dia cintai, apakah dia masih tetap memilih Alphard? Sangat mungkin dia akan memilih mengendarai Carry, karena kenyamanan sering kali ditentukan oleh bersama siapa, bukan dengan apa,” katanya, Sabtu (5/9/2020).

 

Terkait hal ini, Gus Ghofur menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah punya konsekuensi bahwa penduduk setempat harus banyak berkorban. Karena nabi datang ke Madinah dengan status DPO atau Daftar Pencarian Orang.

 

“Beliau adalah orang pertama yang dicari pembesar-pembesar Makkah,” ungkapnya.

 

Terjadilah perang Badar, Uhud dan Khandaq dengan target utama Muhammad. Penduduk Madinah bergeming, tidak riuh meski dengan segala kesulitan yang dihadapi. Nabi Muhammad dengan segala suri teladannya merupakan jaminan kenyamanan.

 

Saat keluar dari Madinah untuk menghadapi kuffar Quraish, jumlah tentara Islam 300 lebih sedikit, dengan 70 unta dan 2 kuda. Jumlah kendaraan tidak berimbang dengan jumlah tentara. Mereka bergiliran menaikinya, satu kendaraan untuk dua, tiga, atau empat orang. Termasuk Rasulullah  yang bergiliran dengan Ali bin Abi Thalib dan Martsad al-Ghanawi RA.

 

Kedua sahabat ini mengatakan kepada Rasulullah: Wahai, Rasulullah, kami berdua saja yang jalan menggantikan engkau. Rasulullah menjawab: Kamu berdua tidak lebih kuat dari saya, dan saya tidak kalah butuhnya pada pahala daripada kamu berdua.  Dan perjalanan ke Badar yang amat berat itu serasa ringan karena bersama Rasulullah SAW yang penuh dengan tauladan.

 

Salah satu situasi paling berat di Madinah adalah saat Perang Khandaq, Perang Parit. Nami lain adalah Perang Aḥzāb, berbagai kabilah atau kelompok masyarakat yang bersepakat untuk memerangi Madinah. Terjadilah pengurungan atau blokade terhadap Madinah selama tiga pekan. Kehidupan di Madinah benar-benar sulit. Sebuah surat Al-Quran turun kepada Nabi berkenaan dengan situasi ini, yakni Surat Al-Aḥzāb.

“Uniknya, ada ayat yang sering kita baca diletakkan di tengah-tengah surat ini,” ungkapnya.

 

لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الآخر وذكر الله كثيرا

 

Artinya: Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

 

“Hal ini seperti memberi isyarat, bahwa kesulitan apa pun yang dihadapi umat Islam Madinah akan dilalui dengan baik selama masih ada Nabi Muhammad SAW di tengah mereka dan selama mereka tetap iman kepada Allah dan Nabinya,” terangnya.

 

Dalam pandangannya, keberadaan pemimpin yang merakyat di tengah-tengah masyarakat merupakan salah satu kunci utama menghadapi krisis.

 

“Indonesia dalam menghadapi krisis Covid-19 membutuhkan pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh yang mampu menjadikan diri sebagai bagian dari mereka,” pungkasnya.


Editor:

Rehat Terbaru