• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

1 ABAD NU

1 Abad NU, Wakil Ketum PBNU: NU adalah Satpamnya Indonesia

1 Abad NU, Wakil Ketum PBNU: NU adalah Satpamnya Indonesia
KH Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU mengisi mauidhoh khasanah pada acara Puncak 1 Abad NU di MWCNU Tutur, Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
KH Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU mengisi mauidhoh khasanah pada acara Puncak 1 Abad NU di MWCNU Tutur, Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Wakil Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa menyampaikan, NU merupakan satpamnya Indonesia, artinya meskipun tidak mendapatkan bayaran, tetapi tetap rela dan ikhlas untuk menjaga Indonesia. Hal itu diungkapkan pada saat acara Puncak 1 Abad NU di Lapangan Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Rabu (08/02/2022).


"Sebelum Indonesia merdeka, NU sudah berdiri meskipun NU tidak di berikan posisi oleh negara. NU tetap mulia karena NU adalah satpamnya Indonesia," ujarnya.


Karenanya, jika ada orang bertanya apa tujuan ber-NU?, maka dengan lantang menjawab tujuan ber-NU adalah ber-Indonesia dengan paham Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja). Tujuan kedua ber-NU adalah bersama ulama berkhidmat untuk umat.


“Maka jika ada pengamat dan orang bertanya mengapa NU begitu besar dan menarik?, jawabannya NU itu ibarat matahari, buktinya adalah acara puncak 1 Abad yang berada di Gelora Delta Sidoarjo,” terang Cucu Syekh Nawawi Al Bantani itu.


Dirinya menerangkan, ribuan masyarakat yang datang di Sidoarjo tidak dibayar, namun secara ikhlas mereka datang dari sabang sampai merauke mengunakan berbagai cara mulai dari naik kendaraan mobil, bus bahkan ada yang jalan kaki.


Kiai Zulfa sapaan akrabnya mengaku, menurut penelitian yang terbaru dari tiga ratus juta muslim di Indonesia, 59,2 persen mengaku NU dan itu hampir 60 persen. Menurutnya ulama NU tidak pernah menghakimi ahli neraka dan orang kafir.


"Ulama-ulama NU selalu memandang manusia dengan pandangan kasih sayang meskipun beda agama," paparnya.


Di negara-negara lain seperti timur tengah sama sama muslimnya selalu ada masalah, bahkan sampai bom-boman dan sulit membangun toleransi, namun di Indonesia yang penduduknya bermacam-macam bisa rukun.


"Rumus rukun masyarakat Indonesia adalah pemimpin dan ulama di Indonesia  mengayomi kaum minoritas yang di kenal dengan NU," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru