• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Tapal Kuda

Banyuwangi Sarat Prestasi, ISNU Apresiasi Kiprah Bupati

Banyuwangi Sarat Prestasi, ISNU Apresiasi Kiprah Bupati
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Foto: NOJ/KBi)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Foto: NOJ/KBi)

Banyuwangi, NU Online Jatim

Untuk dapat menjadi kawasan jujugan seperti sekarang, Banyuwangi harus berhadapan dengan stigma buruk. Dikenal sebagai daerah santet, membuat berbagai kalangan berpikir seribu kali untuk bisa singgah di kota ujung timur Jawa Timur tersebut.

 

Namun di bawah kepemimpinan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, kondisi tersebut dapat berubah. Bahkan selama menjadi bupati selama dua periode, terobosan untuk mengubah image Banyuwangi terus dilakukan dan membuahkan hasil optimal.

 

Penegasan tersebut disampaikan  Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi, Abdul Aziz. Pandangan disampaikannya pada acara bedah buku di auditorium Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng, Banyuwangi, Sabtu (13/02/2021).

 

"ISNU Banyuwangi merasa sangat bersyukur karena pada sore ini akan menjadi saksi kepemimpinan seorang bupati yang sudah 10 tahun memimpin Banyuwangi. Karena pada 17 Februari 2021 besok sudah purna bakti," kata Aziz.

 

Dirinya menceritakan bagaimana Banyuwangi mengalami banyak perubahan yang luar biasa selama dipimpin Bupati Anas.

 

"Dulu dikenal dengan kota santet sekarang terkenal dengan kota pariwisata, internet. Dulu terisolir sekarang alhamdulilah bisa terbuka, pesawat hampir setiap hari terbang dari Banyuwangi ke Surabaya, Jakarta, dan seterusnya," ungkap dia.

 

Tak hanya itu, Aziz juga menyampaikan bagaimana Banyuwangi 10 tahun yang lalu selalu ketinggalan dengan daerah yang lain. Selalu nyaris tidak pernah mendapatkan juara apapun.

 

"Alhamdulilah 10 tahun terakhir Banyuwangi nyaris menyalip hampir semua daerah di Jawa Timur," terang Aziz.

 

Dia menambahkan, dalam menjadikan Banyuwangi seperti sekarang ini bukan perkara mudah. Bupati Anas pada saat baru dilantik banyak tantangan dan hambatan.

 

Aziz pun mengingat betul bagaimana di awal kepemimpinan Bupati Anas sering di demo oleh masyarakat hingga mahasiswa. Bahkan hampir setiap hari massa ngeluruk kantor bupati.

 

"Namun berkat kesabaran, keuletan, dan kecintaannya kepada Banyuwangi pada akhirnya Banyuwangi kemudian menjadi seperti yang kita rasakan saat ini," ujar Aziz mengapresiasi Bupati Anas.

 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak.

 

"Insyallah saya hari Rabu besok sudah purna tugas menjadi Bupati Banyuwangi. Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rakyat Banyuwangi, kepada parai kiai, para ulama, para politisi, dan seluruh partai politik, anggota dewan, para mahasiswa, oramas NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas yang lain. Jika program yang diusulkan belum terwujud sepenuhnya," kata Anas.

 

Untuk diketahui, buku-buku Bupati Anas itu dibedah langsung oleh dua narasumber. Di antaranya Rektor IAI Ibrahimy KH Kholilur Rohman yang juga menjabat Dewan Ahli PC ISNU Banyuwangi dan Prof M Mas'ud Said, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Jawa Timur.

 

Acara yang digelar dengan protokol kesehatan itu diikuti oleh mahasiswa IAI Ibrahimy, dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, para anggota ISNU, hingga para kiai NU.

 

Adapun buku-buku yang ditulis Bupati Anas sebagai catatan kepemimpinannya selama dua periode di antaranya ‘Creative Collaboration’, ‘Anti Mainstream Marketing’ dan ‘Road to Prosperity, Mobilisasi dan Orkestrasi ala Banyuwangi’.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru