• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

Berikut 3 Hal yang Harus Dijalankan Kader IPNU menurut Wakil Ketua NU Jatim

Berikut 3 Hal yang Harus Dijalankan Kader IPNU menurut Wakil Ketua NU Jatim
Gus Misbahul Munir, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Gus Misbahul Munir, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), Gus Misbahul Munir mengatakan, ada tiga hal yang harus dijalankan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di zaman sekarang ini khusus di Pasuruan yakni gerakan pemikiran, gerakan ekonomi dan gerakan kebangsaan. Hal itu diungkapkan pada saat Safari Syawal Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Pasuruan, Sabtu (29/04/2023).


"Para ulama kita sebelum mendirikan NU tiga hal inilah yang dilakukan yakni dengan mendirikan organisasi taswirul afkar, nahdlatut tujjar dan nahdlatul Wathon," ujarnya.


Pembina IPNU Kabupaten Pasuruan menerangkan, gerakan pertama yang harus dilakukan adalah menggerakan kader dengan memberikan edukasi pentingnya uang digital.


"Jangan sampai kader IPNU khususnya di tingkatan ranting tidak mengenal uang digital, karena ke depan uang kartal akan digantikan oleh e money," terangnya.


Dalam gerakan ekonomi, IPNU bukan hanya berjualan, tetapi harus membantu para pedagang secara advokasi misalnya membantu produknya agar terdapat label halal. Kedua mengedukasi pedagang kaki lima yang kurang memperhatikan kesuciannya dalam membersihkan piring atau mangkok.


"Pemerintah mempunyai target di tahun 2024, semua produk makanan harus terdapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar negara kita tidak kalah dengan negara tetangga," ungkapnya.


Dalam hal kebangsaan, lanjutnya, IPNU bisa membina kadernya dengan cara menggelar seminar wawasan kebangsaan, diskusi atau dengan ziarah ulama Pasuruan. Karena sebagai penerus bangsa tidak boleh merusaknya dengan perpecahan.


“Oleh karena itu, untuk menguatkan bangsa dan negara ini kita harus hidup rukun, memperkuat jiwa nasionalisme meskipun hidup berdampingan dengan banyak perbedaan," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru